Jakarta: Jumlah pendatang baru pascalebaran tahun ini diprediksi bertambah 20-30 persen atau sekitar 36 ribu sampai 40 ribu orang. Hal ini dinilai perlu diantisipasi lantaran berpotensi meningkatnya kemiskinan, stunting, pengangguran, hingga masalah kriminalitas.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan lebih menertibkan adminduk. Sehingga, bisa memetakan potensi permasalahan dan dapat segera mengatasinya. Apalagi, Jakarta akan menjadi kota global.
"Untuk itu, penataan perkotaan di berbagai lini sektor, termasuk sektor kependudukan, perlu ditingkatkan dan semakin tertib guna mengantisipasi dampak yang mungkin muncul," ungkap Heru usai meninjau pasar pangan murah di RPTRA Kecapi, Kebagusan, Jakarta Selatan, Jumat, 14 April 2023.
Ia menegaskan pendatang yang baru datang di Jakarta saat lebaran nanti wajib lapor diri untuk didata Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta. Pendataan itu semata untuk keperluan penyesuaian administrasi kependudukan (adminduk).
"Ya kan penyesuaian data. Di mana data-data yang ada di Dinas Dukcapil itu kalau tidak salah kan sudah dijelasin ya ada sekian persen. Tentunya ada penduduk yang memang tidak tahu keberadaannya. Kira-kira itu yang disesuaikan secara administrasi," kata Heru.
Dinas Dukcapil DKI menyiapkan strategi pendataan bagi warga pendatang dengan mengajak dan mengedukasi warga untuk tertib administrasi kependudukan (adminduk). Disdukcapil DKI Jakarta juga siap menerbitkan adminduk pascamudik Lebaran 2023.
"Tiap warga pendatang diharapkan untuk bisa langsung lapor kepada RT/RW setempat. Kami juga mengimbau agar pendatang mempunyai kepastian jaminan tempat tinggal, tempat kerja, serta keahlian dan keterampilan," ujar Kepala Disdukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin.
Budi mengatakan mudik lebaran berimplikasi pada potensi bertambahnya jumlah pendatang yang berlipat di Jakarta. Tercatat, terjadi tren peningkatan jumlah pendatang di Jakarta setiap tahunnya.
Data tiga tahun terakhir, yakni ada 113.814 orang pendatang pada 2020. Lalu, 139.740 orang pada 2021, dan 151.752 orang pada 2022. Berdasarkan data penduduk pada Data Konsolidasi Bersih (DKB) semester II 2022, jumlah warga Jakarta mencapai 11.317.271.
Berdasarkan latar belakang pendidikan, pendatang dengan bekal ijazah SMA ke bawah jadi yang paling banyak. Tercatat 78,04 persen pada 2020, 78,25 persen pada 2021, dan 78,49 persen pada 2022.
"Berpenghasilan rendah cenderung fluktuatif, yakni sebesar 40,93 persen tahun 2020, kemudian meningkat menjadi 47,61 persen tahun 2021, dan menurun menjadi 45,64 persen tahun 2022," terang dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jakarta: Jumlah pendatang baru pascalebaran tahun ini diprediksi bertambah 20-30 persen atau sekitar 36 ribu sampai 40 ribu orang. Hal ini dinilai perlu diantisipasi lantaran berpotensi meningkatnya kemiskinan, stunting, pengangguran, hingga masalah kriminalitas.
Penjabat Gubernur
DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan lebih menertibkan adminduk. Sehingga, bisa memetakan potensi permasalahan dan dapat segera mengatasinya. Apalagi, Jakarta akan menjadi kota global.
"Untuk itu, penataan perkotaan di berbagai lini sektor, termasuk sektor kependudukan, perlu ditingkatkan dan semakin tertib guna mengantisipasi dampak yang mungkin muncul," ungkap Heru usai meninjau pasar pangan murah di RPTRA Kecapi, Kebagusan, Jakarta Selatan, Jumat, 14 April 2023.
Ia menegaskan pendatang yang baru datang di Jakarta saat lebaran nanti wajib lapor diri untuk didata Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil)
DKI Jakarta. Pendataan itu semata untuk keperluan penyesuaian administrasi kependudukan (adminduk).
"Ya kan penyesuaian data. Di mana data-data yang ada di Dinas Dukcapil itu kalau tidak salah kan sudah dijelasin ya ada sekian persen. Tentunya ada penduduk yang memang tidak tahu keberadaannya. Kira-kira itu yang disesuaikan secara administrasi," kata Heru.
Dinas Dukcapil DKI menyiapkan strategi pendataan bagi warga pendatang dengan mengajak dan mengedukasi warga untuk tertib administrasi kependudukan (adminduk). Disdukcapil DKI Jakarta juga siap menerbitkan adminduk pascamudik
Lebaran 2023.
"Tiap warga pendatang diharapkan untuk bisa langsung lapor kepada RT/RW setempat. Kami juga mengimbau agar pendatang mempunyai kepastian jaminan tempat tinggal, tempat kerja, serta keahlian dan keterampilan," ujar Kepala Disdukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin.
Budi mengatakan
mudik lebaran berimplikasi pada potensi bertambahnya jumlah pendatang yang berlipat di Jakarta. Tercatat, terjadi tren peningkatan jumlah pendatang di Jakarta setiap tahunnya.
Data tiga tahun terakhir, yakni ada 113.814 orang pendatang pada 2020. Lalu, 139.740 orang pada 2021, dan 151.752 orang pada 2022. Berdasarkan data penduduk pada Data Konsolidasi Bersih (DKB) semester II 2022, jumlah warga Jakarta mencapai 11.317.271.
Berdasarkan latar belakang pendidikan, pendatang dengan bekal ijazah SMA ke bawah jadi yang paling banyak. Tercatat 78,04 persen pada 2020, 78,25 persen pada 2021, dan 78,49 persen pada 2022.
"Berpenghasilan rendah cenderung fluktuatif, yakni sebesar 40,93 persen tahun 2020, kemudian meningkat menjadi 47,61 persen tahun 2021, dan menurun menjadi 45,64 persen tahun 2022," terang dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)