Jakarta: Satu tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan disebut memiliki segudang program unggulan yang hingga kini belum terealisasi. Satu di antaranya adalah pembangunan sistem layanan transportasi umum di ibu kota.
Ketua Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan menyebut manajeman angkutan umum di DKI Jakarta belum dikelola dengan baik. Pemerintah provinsi belum mampu mewujudkan layanan transportasi massal yang saling berhubungan antarmoda.
"Kalau main catur langkahnya tidak terbaca bagaimana ke depannya. Dalam konteks pembangunan sistem layanan transportasi umum ini enggak jelas," ujarnya dalam Metro Pagi Primetime, Selasa, 16 Oktober 2018.
Salah satu yang disoroti Azas adalah becak. Menurut dia, konsep transportasi secara umum saja belum jelas, Pemprov DKI sudah mewacanakan becak kembali mengaspal di ibu kota dengan merevisi peraturan daerah (perda).
Becak, kata Azas, tidak masuk dalam interaksi antarmoda transportasi ibu kota bahkan pola transportasi makro Jakarta. "Jadi, tidak sesederhana itu (mengizinkan becak kembali beroperasi)."
Selain transportasi, kinerja Anies dalam hal membangun akses pun belum tampak. Azas mengatakan belum ada akses yang memudahkan warga Jakarta masuk ke layanan transportasi umum. Akses ke transportasi massal hari ini masih berpusat pada angkutan daring.
"Ada lagi OK Otrip yang belum apa-apa diganti Jak Lingko. Persoalannya bukan ganti kemasan, ganti nama, tapi konten layanannya. Ini yang enggak dilakukan oleh Anies," kata dia.
Azas menambahkan langkah Anies khususnya di bidang transportasi cenderung sporadis dan tidak memiliki strategi jangka panjang. Belum ada gambaran yang bisa ditunjukkan kepada masyarakat bagaimana Pemprov DKI mengelola layanan transportasi umum.
"Belum ada grand desain untuk memenuhi janji politik ke masyarakat. Yang terjadi hanya wacana-wacana dan tindakan sporadis dalam pembangunan," jelasnya.
Jakarta: Satu tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan disebut memiliki segudang program unggulan yang hingga kini belum terealisasi. Satu di antaranya adalah pembangunan sistem layanan transportasi umum di ibu kota.
Ketua Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan menyebut manajeman angkutan umum di DKI Jakarta belum dikelola dengan baik. Pemerintah provinsi belum mampu mewujudkan layanan transportasi massal yang saling berhubungan antarmoda.
"Kalau main catur langkahnya tidak terbaca bagaimana ke depannya. Dalam konteks pembangunan sistem layanan transportasi umum ini enggak jelas," ujarnya dalam
Metro Pagi Primetime, Selasa, 16 Oktober 2018.
Salah satu yang disoroti Azas adalah becak. Menurut dia, konsep transportasi secara umum saja belum jelas, Pemprov DKI sudah mewacanakan becak kembali mengaspal di ibu kota dengan merevisi peraturan daerah (perda).
Becak, kata Azas, tidak masuk dalam interaksi antarmoda transportasi ibu kota bahkan pola transportasi makro Jakarta. "Jadi, tidak sesederhana itu (mengizinkan becak kembali beroperasi)."
Selain transportasi, kinerja Anies dalam hal membangun akses pun belum tampak. Azas mengatakan belum ada akses yang memudahkan warga Jakarta masuk ke layanan transportasi umum. Akses ke transportasi massal hari ini masih berpusat pada angkutan daring.
"Ada lagi OK Otrip yang belum apa-apa diganti Jak Lingko. Persoalannya bukan ganti kemasan, ganti nama, tapi konten layanannya. Ini yang enggak dilakukan oleh Anies," kata dia.
Azas menambahkan langkah Anies khususnya di bidang transportasi cenderung sporadis dan tidak memiliki strategi jangka panjang. Belum ada gambaran yang bisa ditunjukkan kepada masyarakat bagaimana Pemprov DKI mengelola layanan transportasi umum.
"Belum ada
grand desain untuk memenuhi janji politik ke masyarakat. Yang terjadi hanya wacana-wacana dan tindakan sporadis dalam pembangunan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)