Jakarta: Aksi tawuran di Jalan Basuki Rahmat (Bassura), Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur disebut telah menahun dan turun temurun. Pelaku kucing-kucingan dengan polisi.
"Dia saling mengintip polisi, kalau polisinya lengah dalam arti polisinya pergi salat ataupun terlambat datang, nah dia selalu mengintip polisi itu dan kali tidak ada keberadaan polisi di situ dia main," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan Selasa, 16 Juli 2024.
Nicolas mengatakan polisi telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah tawuran kembali terjadi. Seperti membuat pos pantau untuk menjaga dari sore hingga malam dan membuat perjanjian damai antarpelaku. Namun, para pelaku malah melancarkan aksinya dini hari.
"Iya kan anggota kita juga butuh istirahat, butuh salat, nah di situ lah dia. Kalau kita perketat di sore hari, dia mainnya malam, kalau dia mainnya malam, dia mainnya subuh, dia kucing-kucingan dengan kami,," ujarnya.
Nicolas menegaskan akan menindak tegas para pelaku tawuran. Dia mengatakan pihak kepolisian akan melakukan tindakan tegas terukur.
"Kami sudah sampaikan bahwa tindakan tegas terukur akan kami lakukan apabila mereka masih tetap bandel, masih tetap tidak mau mentaati apa yang kita imbau," tekannya.
Tawuran antarwarga kembali pecah di Jalan Basuki Rachmat (Bassura), Jakarta Timur, Selasa, 9 Juli 2024. Lalu lintas di lokasi sempat mengalami kemacetan akibat tawuran tersebut.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat warga terlibat tawuran di ruas jalan Bassura. Mereka saling serang dengan menembakkan petasan ke pihak lawan.
"Iya (tawuran) antarwarga biasa. Tadi sore jam 5," kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Timur Kompol Ari Setyo Utomo saat dihubungi, Selasa, 9 Juli 2024.
Kasus tawuran di Bassura bukan pertama kali terjadi. Pihak kepolisian pun sudah pernah membuat deklarasi damai, namun aksi tawuran nyatanya terus berulang.
Jakarta: Aksi
tawuran di Jalan Basuki Rahmat (Bassura), Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur disebut telah menahun dan turun temurun. Pelaku kucing-kucingan dengan polisi.
"Dia saling mengintip polisi, kalau polisinya lengah dalam arti polisinya pergi salat ataupun terlambat datang, nah dia selalu mengintip polisi itu dan kali tidak ada keberadaan polisi di situ dia main," kata Kapolres Metro
Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan Selasa, 16 Juli 2024.
Nicolas mengatakan polisi telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah tawuran kembali terjadi. Seperti membuat pos pantau untuk menjaga dari sore hingga malam dan membuat perjanjian damai antarpelaku. Namun, para pelaku malah melancarkan aksinya dini hari.
"Iya kan anggota kita juga butuh istirahat, butuh salat, nah di situ lah dia. Kalau kita perketat di sore hari, dia mainnya malam, kalau dia mainnya malam, dia mainnya subuh, dia kucing-kucingan dengan kami,," ujarnya.
Nicolas menegaskan akan menindak tegas para pelaku tawuran. Dia mengatakan pihak kepolisian akan melakukan tindakan tegas terukur.
"Kami sudah sampaikan bahwa tindakan tegas terukur akan kami lakukan apabila mereka masih tetap bandel, masih tetap tidak mau mentaati apa yang kita imbau," tekannya.
Tawuran antarwarga kembali pecah di Jalan Basuki Rachmat (Bassura), Jakarta Timur, Selasa, 9 Juli 2024. Lalu lintas di lokasi sempat mengalami kemacetan akibat tawuran tersebut.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat warga terlibat tawuran di ruas jalan Bassura. Mereka saling serang dengan menembakkan petasan ke pihak lawan.
"Iya (tawuran) antarwarga biasa. Tadi sore jam 5," kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Timur Kompol Ari Setyo Utomo saat dihubungi, Selasa, 9 Juli 2024.
Kasus tawuran di Bassura bukan pertama kali terjadi. Pihak kepolisian pun sudah pernah membuat deklarasi damai, namun aksi tawuran nyatanya terus berulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)