Jakarta: Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menerangkan kualitas udara Ibu Kota tidak sehat, pagi ini, 26 Oktober 2023. Pasalnya, partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada di angka 101-199 pada hingga pukul 05.00 WIB.
"Di antara lima wilayah, Lubang Buaya, Jakarta Timur, memiliki angka PM2,5 sebesar 120 dan Kelapa Gading sebesar 102," sebut laman resmi Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2023.
Angka itu menunjukkan tingkat kualitas udara bersifat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Sedangkan kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Kemudian, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
ISPU di wilayah kota Jakarta lainnya terpantau sedang. Yakni, Jagakarsa, Jakarta Selatan (79); Kebon Jeruk, Jakarta Barat (80); dan Bundaran HI, Jakarta Pusat (96).
Sementara itu, pada situs pemantauan IQ Air, Kamis pukul 06.00 WIB, Jakarta diklasifikasikan sebagai kota nomor enam dengan pencemaran udara tertinggi di dunia dengan nilai 164. Untuk nomor satu kota tercemar, yakni Lahore, Pakistan (264); kedua Delhi, India (211); ketiga Wuhan, China (189); keempat Mumbai, India (171); dan kelima Dhaka, Bangladesh (164).
Indeks kualitas udara (IKU) di Jakarta tinggi karena konsentrasi PM2.5 saat ini sudah 16,3 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO). Data kualitas udara diperoleh berdasarkan pantauan di 20 stasiun pemantau, di antaranya berada di Layar Permai (PIK), Jalan Raya Perjuangan (Kebon Jeruk) dan Jimbaran (Ancol).
Jakarta: Dinas Lingkungan Hidup DKI
Jakarta menerangkan
kualitas udara Ibu Kota tidak sehat, pagi ini, 26 Oktober 2023. Pasalnya, partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada di angka 101-199 pada hingga pukul 05.00 WIB.
"Di antara lima wilayah, Lubang Buaya, Jakarta Timur, memiliki angka PM2,5 sebesar 120 dan Kelapa Gading sebesar 102," sebut laman resmi Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2023.
Angka itu menunjukkan tingkat kualitas udara bersifat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Sedangkan kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Kemudian, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
ISPU di wilayah kota Jakarta lainnya terpantau sedang. Yakni, Jagakarsa, Jakarta Selatan (79); Kebon Jeruk, Jakarta Barat (80); dan Bundaran HI, Jakarta Pusat (96).
Sementara itu, pada situs pemantauan IQ Air, Kamis pukul 06.00 WIB, Jakarta diklasifikasikan sebagai kota nomor enam dengan pencemaran udara tertinggi di dunia dengan nilai 164. Untuk nomor satu kota tercemar, yakni Lahore, Pakistan (264); kedua Delhi, India (211); ketiga Wuhan, China (189); keempat Mumbai, India (171); dan kelima Dhaka, Bangladesh (164).
Indeks kualitas udara (IKU) di Jakarta tinggi karena konsentrasi PM2.5 saat ini sudah 16,3 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO). Data kualitas udara diperoleh berdasarkan pantauan di 20 stasiun pemantau, di antaranya berada di Layar Permai (PIK), Jalan Raya Perjuangan (Kebon Jeruk) dan Jimbaran (Ancol).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)