Sejumlah bedeng yang berdiri di Kampung Akuarium, Sabtu 29 April 2017. Foto: Metrotvnews.com/Arga
Sejumlah bedeng yang berdiri di Kampung Akuarium, Sabtu 29 April 2017. Foto: Metrotvnews.com/Arga

Rp5 Juta untuk Bangun Bedeng di Kampung Akuarium

Arga sumantri • 29 April 2017 17:11
medcom.id, Jakarta: Warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, membantah ada penyalur duit di balik bedeng-bedeng yang berdiri. Dana mendirikan bangunan semipermanen itu diklaim hasil jerih payah sendiri.
 
Abel, warga pemilik bedeng, mengaku mendirikan bangunan semipermanen dari uang hasil kerja istrinya. Pria 37 tahun itu bercerita, saat rumah mereka digusur Pemprov DKI pada 11 April 2016, istrinya sedang bekerja sebagai petugas sensus ekonomi. Sang istri mendapat bayaran sekitar Rp3,2 juta.
 
"Uang itu kita pakai untuk membangun. Makanya, hoax itu yang bilang kalau bedeng kita-kita ini dibuatin orang," kata Abel saat berbincang dengan Metrotvnews.com di Kampung Akuarium, Sabtu 29 April 2017.

Tono segendang seirama dengan Abel. Bangunan dari triplek berukuran 4x5 meter yang ia buat merupakan hasil sisa tabungan yang ada. "Beruntung saya masih ada simpenan Rp5 juta," kata pria yang mengaku bekerja sebagai nelayan itu.
 
Rp5 Juta untuk Bangun Bedeng di Kampung Akuarium
Suasana Kampung Akuarium satu bulan setelah penggusuran. Foto: Metrotvnews.com/Deny
 
Soal kebutuhan sehari-hari, Abel dan Tono tak menampik kerap mendapat bantuan dari donatur. Mulai dari sembako sampai bantuan uang. Namun, bantuan itu tidak saban hari datang ke Kampung Akuarium.
 
"Kalaupun uang, itu dimasukkan kas. Buat kebutuhan warga," ucap Abel.
 
Baca: Jakarta Kembali ke Titik Nol
 
Sudah setahun lebih warga Kampung Akuarium bertahan di lokasi gusuran. Mereka hidup di antara puing bangunan yang dirobohkan alat berat 11 April tahun lalu.
 
Rp5 Juta untuk Bangun Bedeng di Kampung Akuarium
Panggung tempat memperingati satu tahun penggusuran. Foto: Metrotvnews.com/Arga
 
Mulanya, warga bertahan di sebuah tenda. Tercatat, kala itu ada sekitar delapan tenda besar yang terpasang di lokasi. Beberapa tenda disebut bantuan dari Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
 
Belakangan, bedeng-bedeng marak berdiri. Semakin lama, bangunan semipermanen mulai menjamur di lokasi gusuran. Beberapa malah terlihat sedang membangun fondasi rumah dari bata.
 
Saat ini, ada 169 keluarga dan sekitar 150 bangunan lebih yang masih bertahan di Kampung Akuarium. Ada yang sejak penggusuran tetap bertahan, ada juga yang kembali dari rumah susun ke Kampung Akuarium.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan