Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan kenaikan batas gaji maksimal penerima rumah down payment (DP) Rp0 bukan karena program tersebut tak laku. Peminat program itu diklaim masih tinggi.
"Tidak benar soal pengaruhnya pada penjualan, karena untuk penjualan hunian DP Rp0 untuk unit 36 meter persegi, unit yang sudah terjual adalah 95 persen," kata Plt. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta, Sarjoko, dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Maret 2021.
Dia menyebut unit yang belum terjual ialah berukuran studio. Sarjoko yakin kenaikan tersebut tidak berpengaruh pada penjualan, karena target penerima makin luas.
"Mengingat mereka yang berpenghasilan Rp14,8 juta merupakan pekerja yang juga membutuhkan hunian di DKI Jakarta," kata dia.
Ia mengungkapkan mayoritas peminat rumah DP Rp0 ialah warga berpenghasilan Rp7 juta, sesuai target awal. Pihaknya tengah menyiapkan mekanisme agar kelompok dengan penghasilan rendah dapat memenuhi ketentuan perbankan dengan sistem cicilan ringan dan terjangkau.
"Kelompok yang sementara masih belum sesuai dengan ketentuan perbankan, kami utamakan untuk mendapatkan rusunawa sambil menata kondisi keuangan mereka," beber dia.
Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan 882 unit hunian dengan DP Rp0. Ratusan unit telah terjual di sejumlah lokasi.
"Sebanyak 681 unit laku terjual. Jumlah tersebut data per 5 Maret 2021," kata Sarjoko saat dikonfirmasi, Minggu, 14 Maret 2021.
Hunian vertikal itu terjual 599 unit di Nuansa Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Kemudian, di Perum Perumnas di Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat, terjual 38 unit. Sisanya, terjual 44 unit di Sentraland Cengkareng, Jakarta Barat.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov)
DKI Jakarta menegaskan kenaikan batas gaji maksimal penerima rumah
down payment (DP) Rp0 bukan karena program tersebut tak laku. Peminat program itu diklaim masih tinggi.
"Tidak benar soal pengaruhnya pada penjualan, karena untuk penjualan hunian DP Rp0 untuk unit 36 meter persegi, unit yang sudah terjual adalah 95 persen," kata Plt. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta, Sarjoko, dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Maret 2021.
Dia menyebut unit yang belum terjual ialah berukuran studio. Sarjoko yakin kenaikan tersebut tidak berpengaruh pada penjualan, karena target penerima makin luas.
"Mengingat mereka yang berpenghasilan Rp14,8 juta merupakan pekerja yang juga membutuhkan hunian di DKI Jakarta," kata dia.
Ia mengungkapkan mayoritas peminat rumah DP Rp0 ialah warga berpenghasilan Rp7 juta, sesuai target awal. Pihaknya tengah menyiapkan mekanisme agar kelompok dengan penghasilan rendah dapat memenuhi ketentuan perbankan dengan sistem cicilan ringan dan terjangkau.
"Kelompok yang sementara masih belum sesuai dengan ketentuan perbankan, kami utamakan untuk mendapatkan rusunawa sambil menata kondisi keuangan mereka," beber dia.
Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan 882 unit hunian dengan DP Rp0. Ratusan unit telah terjual di sejumlah lokasi.
"Sebanyak 681 unit laku terjual. Jumlah tersebut data per 5 Maret 2021," kata Sarjoko saat dikonfirmasi, Minggu, 14 Maret 2021.
Hunian vertikal itu terjual 599 unit di Nuansa Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Kemudian, di Perum Perumnas di Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat, terjual 38 unit. Sisanya, terjual 44 unit di Sentraland Cengkareng, Jakarta Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)