medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kekeuh benar-benar menghapus kebijkan three in one. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membeberkan penghapusan three in one secara permanen bakal dilakukan mulai pekan depan.
"Langsung tanggal 16 (Senin, 16 Mei 2016) sudah tidak ada lagi," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (11/5/2016).
Awal penghapusan kebijakan ini karena Ahok mendapat laporan banyak anak-anak yang dieksploitasi oleh para joki three in one. Bahkan tak sedikit dari anak-anak tersebut diberi obat tidur agar lebih tenang dan terkesan iba.
Para wanita menggendong anak saat menjadi joki. Foto: Ramadani/MI.
Marah, Ahok mengancam bakal menghentikan kebijakan three in one karena jadi objek eksploitasi anak di bawah umur. Lagipula kata dia, kebijakan ini tak terlalu berpengaruh bagi kemacetan DKI. DKI pun sempat melakukan ujicoba dua kali.
Pertama ujicoba dihitung berdasarkan volume kendaraan. Seminggu pertama benar ada peningkatan volume kendaraan sebesar 20 persen. Tapi ternyata perhitungan ini dianggap keliru. "Jadi kita lakukan perpanjangan dengan sistem perhitungan kecepatan kendaraan," ucap Ahok beberapa waktu lalu.
Sampai akhirnya kemarin dia bilang dampak penghapusan three in one tak terlalu signifikan dengan perubahan kecepatan kendaraan. Sebagai persiapan dia pun memegaskan bakal kembali melakukan Forum Group Discussion untuk membahas kebijakan pengganti three in one.
"Tinggal apakah menunggu langsung ERP atau ganjil genap. Ganjil genap akan memakai jalur yang sama kalau sampai jadi," ungkap dia.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Andri Yansyah mengungkapkan bakal melakukan sosialisasi kepada warga terkait penghapusan kebijakan ini. Dia juga menambahkan bakal ada pengalihan arus secara berkala.
"Pertama kami akan lakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pengalihan arus sebelum dan sesudah masuk kawasan 'three in one'," kata Andri.
Warga menawarkan jasa joki. Foto: Adam Dwi/MI.
Selain itu DKI akan memperbaiki barrier antara jalur TransJakarta dengan jalur kendaraan biasa sebagai bentuk sterilisasi jalur. Langkah ini diharapkan bakal menarik animo masyarakat beralih menggunakan transportasi massal.
"Insya Allah kalau masyarakat lihat jalur TransJakarta steril, mau meninggalkan kendaraan pribadi dan menggunakan kendaraan umum," ucap dia.
Lagi-lagi Andri mengungkapkan bakal mempercepat pemberlakuan Electronic Road Pricing (ERP). Hingga kini dia bilang proyek ini masih dalam tahap lelang.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kekeuh benar-benar menghapus kebijkan
three in one. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membeberkan penghapusan
three in one secara permanen bakal dilakukan mulai pekan depan.
"Langsung tanggal 16 (Senin, 16 Mei 2016) sudah tidak ada lagi," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (11/5/2016).
Awal penghapusan kebijakan ini karena Ahok mendapat laporan banyak anak-anak yang dieksploitasi oleh para joki
three in one. Bahkan tak sedikit dari anak-anak tersebut diberi obat tidur agar lebih tenang dan terkesan iba.
Para wanita menggendong anak saat menjadi joki. Foto: Ramadani/MI.
Marah, Ahok mengancam bakal menghentikan kebijakan
three in one karena jadi objek eksploitasi anak di bawah umur. Lagipula kata dia, kebijakan ini tak terlalu berpengaruh bagi kemacetan DKI. DKI pun sempat melakukan ujicoba dua kali.
Pertama ujicoba dihitung berdasarkan volume kendaraan. Seminggu pertama benar ada peningkatan volume kendaraan sebesar 20 persen. Tapi ternyata perhitungan ini dianggap keliru. "Jadi kita lakukan perpanjangan dengan sistem perhitungan kecepatan kendaraan," ucap Ahok beberapa waktu lalu.
Sampai akhirnya kemarin dia bilang dampak penghapusan
three in one tak terlalu signifikan dengan perubahan kecepatan kendaraan. Sebagai persiapan dia pun memegaskan bakal kembali melakukan
Forum Group Discussion untuk membahas kebijakan pengganti
three in one.
"Tinggal apakah menunggu langsung ERP atau ganjil genap. Ganjil genap akan memakai jalur yang sama kalau sampai jadi," ungkap dia.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Andri Yansyah mengungkapkan bakal melakukan sosialisasi kepada warga terkait penghapusan kebijakan ini. Dia juga menambahkan bakal ada pengalihan arus secara berkala.
"Pertama kami akan lakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pengalihan arus sebelum dan sesudah masuk kawasan '
three in one'," kata Andri.
Warga menawarkan jasa joki. Foto: Adam Dwi/MI.
Selain itu DKI akan memperbaiki
barrier antara jalur TransJakarta dengan jalur kendaraan biasa sebagai bentuk sterilisasi jalur. Langkah ini diharapkan bakal menarik animo masyarakat beralih menggunakan transportasi massal.
"Insya Allah kalau masyarakat lihat jalur TransJakarta steril, mau meninggalkan kendaraan pribadi dan menggunakan kendaraan umum," ucap dia.
Lagi-lagi Andri mengungkapkan bakal mempercepat pemberlakuan
Electronic Road Pricing (ERP). Hingga kini dia bilang proyek ini masih dalam tahap lelang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)