Tempat itu sudah ada lebih dari satu tahun. Ratusan kios makanan, suvenir, pakaian, dan aksesori berjejer rapi.
Dari pantauan Media Indonesia, di sore hari, akhir pekan lalu, Lenggang Jakarta diramaikan pengunjung. Sejumlah pengunjung tampak berfoto di depan tulisan 'Lenggang Jakarta'.
Dua patung ondel-ondel dan patung manusia silver dimanfaatkan warga untuk latar belakang foto. Kiranya, keberadaan Lenggang Jakarta sudah menjadi pilihan untuk berburu kuliner khas Betawi karena kawasan itu bebas dari pedagang kaki lima (PKL) liar.
PKL liar dahulu kerap mengganggu pengunjung dan menetapkan harga seenak mereka. Kini hanya ada kios-kios resmi yang terdaftar dan berdiri di tengah, serta di pinggir lapangan.
Kios-kios makanan di Lenggang Jakarta menawarkan makanan khas Jakarta, seperti nasi uduk betawi, soto tangkar, gado-gado, dan kerak telor. Suvenir yang dijual pun beragam, mulai patung Monas, patung mantan Presiden Soekarno, topeng Betawi, hiasan ondel-ondel, dan patung burung garuda.
Titin, 38, warga Senen, Jakarta Pusat, yang tengah duduk di salah satu pendopo di area Lenggang Jakarta, mengaku menikmati wisata kuliner sore itu. Menurutnya, berekreasi di Monas saat ini jauh lebih nyaman, tidak ada PKL liar yang suka mengganggu.
Suherman, seorang petugas pengamanan dalam kawasan Monas, menjelaskan, PKL liar sering menipu pengunjung untuk membeli minuman meski mereka tidak memesannya.
Di awal berdirinya Lenggang Jakarta, PKL liar sering menarik iuran sebesar Rp5 ribu dari pemilik kios resmi .
Tuti, 42, seorang pedagang aksesori kini bisa lega. Sejak pintu Monas di dekat Istana Negara, Pertamina, dan Gambir ditutup, tidak ada lagi PKL liar yang berani masuk ke area Lenggang Jakarta.
Pengurangan jumlah pintu masuk itu juga membuat lebih banyak pengunjung melewati Lenggang Jakarta. "Sekarang lumayan laku, karena pintunya dipindahin. Jadi, hanya ada satu pintu. Tidak ada pedagang liar," katanya.
Efa Mazwin, 19, wisatawan asal Pahang, Malaysia, mengaku dengan berwisata ke Lenggang Jakarta, ia jadi lebih tahu budaya Indonesia dan masakan khas Betawi.
Sayangnya, ujar Efa, sampah masih berserakan. Padahal, di sana sudah disiapkan tempat sampah. Toilet yang seharusnya kering menjadi basah sehingga pengunjung tidak nyaman saat duduk di kloset. (Yanurisa Ananta/Media Indonesia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id