Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Foto: MTVN/LB Ciputri Hutabarat
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Foto: MTVN/LB Ciputri Hutabarat

Ahok Sebut Sanggar Ciliwung Merdeka tak Selesaikan Masalah

LB Ciputri Hutabarat • 28 September 2016 11:58
medcom.id, Jakarta: Komunitas Sanggar Ciliwung Merdeka tak menyelesaikan masalah soal pembenahan sungai Ciliwung. Diakui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Ciliwung Merdeka sempat mengajukan desain untuk membenahi Kali Ciliwung kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
 
"Desainnya saya terima, mereka juga kasih petanya. Harga proyeknya Rp1 trilun. Tapi saya minta mereka dapatkan surat kuasa dari warga," ujar Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (28/9/2016).
 
Pada saat ditagih surat izin dari warga, Ciliwung Merdeka tak dapat menunjukkan kepada pemerintah. Ahok sebenarnya tidak heran dengan ketidakmampuan Ciliwung Merdeka menunjukkan surat tersebut. Pasalnya, Ahok yakin sebenarnya warga Kampung Pulo dan Bukit Duri setuju bibir kali Ciliwung dibenahi Pemda.

"Sekarang kamu tanya sama orang Kampung Pulo, mereka lebih dukung Ciliwung Merdeka atau normalisasi? Normalisasi dong. Harga tanah mereka bisa naik karena bebas banjir," jelas Ahok.
 
Ahok Sebut Sanggar Ciliwung Merdeka tak Selesaikan Masalah
Pendiri Sanggar Saung Merdeka Ciliwung Romo Sandyawan berorasi menolak penertiban kawasan Bukit Duri untuk normalisasi Kali Ciliwung. Foto: Metrotvnews.com/Whisnu Mardiansyah
 
Ahok memperkirakan harga tanah di bibir Kali Ciliwung bisa mencapai Rp20 juta per meter jika bebas banjir. Alasan ini dianggap Ahok logis ketika warga tak menolak untuk digusur dan dilakukan normalisasi di daerah tersebut.
 
"Dulu siapa yang mau beli Rp20 juta per meter. Karena Kampung Pulo itu cuma Jatinegara loh. Siapa yang mau beli tanah itu di Kampung Pulo. Sekarang orang beli," kata Ahok.
 
Karena itu, Ahok menganggap Ciliwung Merdeka buntu membenahi Kali Ciliwung. Ahok pun menuding Ciliwung Merdeka loncatan dari Kampung Pulo ke Bukit Duri karena ditolak warga setempat. "Dari 500-an warga tinggal 60-70-an warga saja yang tinggal. Yang lain ikut dia enggak? enggak!" kata Ahok.
 
Hari ini, Sanggar Saung Merdeka Ciliwung menggelar aksi di kawasan penertiban Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Tokoh pendiri Museum Rekor Indonesia (MURI) Jaya Suprana pun tampak hadir mengikuti aksi tersebut.
 
Pantauan Metrotvnews.com, aksi dimulai dari kantor sanggar di RT 06/12 Bukit Duri, Tebet, Jakarta Salatan. Peserta aksi mengenakan pakaian serba putih. Aksi dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Orasi dipimpin langsung pendiri sanggar Romo Sandyawan.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan