Ilustrasi Teman Ahok. MI/Galih Pradipta.
Ilustrasi Teman Ahok. MI/Galih Pradipta.

Jalur Steril, Penumpang TransJakarta Meningkat

Putri Anisa Yuliani • 17 Juni 2016 17:32
medcom.id, Jakarta: Sterilisasi busway membuat kemacetan di sejumlah ruas jalan di Ibu Kota meningkat. Selama proses sterilisasi, penumpang yang menggunakan bus TransJakarta meningkat.
 
Menurut data Unit Pengelola Teknis (UPT) Smart City, saat penerapan sterilisasi jalur TransJakarta selisih waktu tempuh di ruas-ruas jalan yang sebelumnya terdapat 3 in 1 meningkat hingga 25%.
 
Perwakilan PT TransJakarta Budi Rachmayadi mengatakan, sterilisasi sepanjang pekan ini berdampak pada kenaikan jumlah penumpang. Di koridor 1 (Blok M-Kota) kenaikan penumpang mencapai 4 ribu orang: dari 65 ribu per hari menjadi 69 ribu per hari.
 
Namun, dari segi waktu tempuh belum ada pengurangan karena masih terhambat kemacetan di sejumlah titik. Hambatan terjadi di jalur mix traffic atau koridor yang bersinggungan dengan jalur umum.
 
"Dari Blok M sampai Bundaran Senayan kita masih belum berkurang waktu tempuhnya karena masih campur dengan kendaraan lain. Tapi dari segi penumpang meningkat," kata Budi.
 
Jalur Steril, Penumpang TransJakarta Meningkat
Polisi tilang pemotor yang nekat menorobos busway. Foto: MTVN/Ilham Wibowo
 
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengakui karena sterilisasi koridor TransJakarta, kemacetan di ruas jalan yang sebelumnya diterapkan 3 in 1 dan bersinggungan dengan koridor TransJakarta semakin macet.
 
Untuk mengurai kemacetan pada masa transisi penghapusan 3 in 1 sampai kebijakan jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing (ERP) diterapkan, pihaknya bakal menerapkan pola pelat nomor ganjil dan genap.
 
"Kita jalan terus ini (ganjil genap). Ini untuk transisi sampai ke ERP. Kita sterilkan jalur dan reguler makin macet. Kita tidak mungkin diam. Minimal kita melakukan berbagai upaya sampai ERP jadi," kata Andri.
 
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan uji coba pembatasan kendaraan dengan sistem pelat nomor polisi ganjil genap pada 20 Juli 2016. Kebijakan itu berlaku pukul 07.00-10.00 dan pukul 16.00-20.00 di jalur yang selama ini menerapkan sistem 3 in 1. Uji coba direncanakan selama satu bulan dan dipermanenkan pada 20 Agustus.
 
Metode ganjil dan genap diklaim bisa mengurangi kemacetan hingga 37%. Sebab okupansi kendaraan pribadi di Jabodetabek adalah 75%. Jumlah kendaraan pribadi di Jabodetabek mencapai 16,9 juta. Sebanyak 8,49 juta unit bernomor pelat ganjil dan dan 8,45 juta unit berpelat genap.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan