medcom.id Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta memberikan pekerjaan yang layak kepada warga Kalijodo yang direlokasi ke rumah susun. Sebab, banyak warga yang kehilangan pekerjaan setelah rumah mereka digusur.
Warga eks Kalijodo Wawan,60, mengaku bingung harus mencari nafkah dan pekerjaan apa setelah tinggal di Rusun Pulogebang. Pekerjaanya sebagai tukang ojek di Kalijodo tidak bisa ia lakukan di Rusun Pulogebang.
"Enggak tahu di sini mau kerja atau usaha apa," kata Wawan di Rusunawa Pulogebang, Kamis (25/2/2016).
Menurutnya, dia tidak mungkin meneruskan profesinya sebagai tukang ojek. Sebab, kawasan rusun sangat sepi dan sudah banyak pesaing. Ia berharap Pemprov DKI Jakarta memperhatikan pekerjaan buat warga.
"Kami kalau diberi tempat tinggal seukuran badan juga enggak apa-apa asal ada pekerjaan. Semoga ada tempat kerja seperti di pabrik gitu," ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Desrini,55. Menurutnya, hunian yang ditempatinya jauh lebih baik. Tak lagi berlapis triplek dan berbau apek. Namun, mengkhawatirkan tidak adanya tempat usaha. "Cari nafkahnya bagaimana? Sementara suami sudah tua," kata Desrini.
Menurutnya, berjualan makanan tidak menguntungkan karena sepi. "Warga sudah menyiapkan makanan sendiri. Kalau saya jualan siapa yang mau beli," Ujar Desrini.
Ia mengaku belum tahu peluang membuka usaha di Rusunawa Pulogebang. Bila menjanjikan, ia berencana membuka kembali usaha warung nasi yang telah ditekuninya sejak sembilan tahun lalu di Kalijodo.
Warga Kalijodo lainnya, Tri Harsono,55, merasakan kebingungan yang sama. Meski tidak punya profesi tetap, ia berharap bisa mendapat pekerjaan dari pengelola rusun. "Kabarnya ada pekerjaan di rusun seperti tukang sapu, bersih-bersih kebun. Saya harap beneran ada," kata Tri.
medcom.id Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta memberikan pekerjaan yang layak kepada warga Kalijodo yang direlokasi ke rumah susun. Sebab, banyak warga yang kehilangan pekerjaan setelah rumah mereka digusur.
Warga eks Kalijodo Wawan,60, mengaku bingung harus mencari nafkah dan pekerjaan apa setelah tinggal di Rusun Pulogebang. Pekerjaanya sebagai tukang ojek di Kalijodo tidak bisa ia lakukan di Rusun Pulogebang.
"Enggak tahu di sini mau kerja atau usaha apa," kata Wawan di Rusunawa Pulogebang, Kamis (25/2/2016).
Menurutnya, dia tidak mungkin meneruskan profesinya sebagai tukang ojek. Sebab, kawasan rusun sangat sepi dan sudah banyak pesaing. Ia berharap Pemprov DKI Jakarta memperhatikan pekerjaan buat warga.
"Kami kalau diberi tempat tinggal seukuran badan juga enggak apa-apa asal ada pekerjaan. Semoga ada tempat kerja seperti di pabrik gitu," ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Desrini,55. Menurutnya, hunian yang ditempatinya jauh lebih baik. Tak lagi berlapis triplek dan berbau apek. Namun, mengkhawatirkan tidak adanya tempat usaha. "Cari nafkahnya bagaimana? Sementara suami sudah tua," kata Desrini.
Menurutnya, berjualan makanan tidak menguntungkan karena sepi. "Warga sudah menyiapkan makanan sendiri. Kalau saya jualan siapa yang mau beli," Ujar Desrini.
Ia mengaku belum tahu peluang membuka usaha di Rusunawa Pulogebang. Bila menjanjikan, ia berencana membuka kembali usaha warung nasi yang telah ditekuninya sejak sembilan tahun lalu di Kalijodo.
Warga Kalijodo lainnya, Tri Harsono,55, merasakan kebingungan yang sama. Meski tidak punya profesi tetap, ia berharap bisa mendapat pekerjaan dari pengelola rusun. "Kabarnya ada pekerjaan di rusun seperti tukang sapu, bersih-bersih kebun. Saya harap beneran ada," kata Tri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)