Jakarta: Puslabfor Polri bersama Lembaga Jasa Konstruksi (LJK) fokus pada konstruksi beton jembatan hutan kota Kemayoran. Hal ini dilakukan untuk mendalami penyebab pasti robohnya jembatan.
"Dalam kegiatan itu, semua diteliti baik dari konstruksi besinya, kemudian sambungan betonnya, kemudian slingnya itu semua diteliti oleh para ahli," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto, Jumat, 27 Desember 2019.
Menurut dia, penyebab robohnya jembatan tersebut baru bisa diketahui setelah menunggu hasil Puslabfor. Penyidik sudah mendalami penyebab ambruknya jembatan lengkung pada Minggu, 22 Desember lalu.
Namun dalam pendalaman itu, perlu pengkajian beberapa aspek. Karena dalam pembangunan jembatan ini, banyak pihak yang berperan sebelum dan selama pengerjaannya.
"Jadi yang membuat gambar perencanaan itu ada konsultannya. Kita akan melihat dari awal kesalahan ini memang sudah dari awal, saat pengerjaan atau saat pengawasan. Ini masing-masing kan punya peran," jelasnya.
Pasca olah TKP jembatan Hutan Kemayoran yang roboh pada Minggu, 22 Desember lalu, polisi juga memeriksa Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran.
"Dari pihak PPK Kemayoran itu sudah kita minta keterangan, kemudian dari pihak kontraktor pelaksana sudah, kemudian konsultan pengawas juga sudah diperiksa. Hari ini (Jumat) pemeriksaan konsultan perencana termasuk dari Dirut PPK juga. Kalau kemarin stafnya yang diperiksa," kata Budhi.
Seperti diketahui jembatan tersebut memang sedang dalam proses pengerjaan akhir. Saat kejadian, jembatan yang dinamakan Jembatan Lengkung itu memang belum difungsikan dan dibuka untuk umum. Tidak ada korban jiwa dalam ambruknya jembatan tersebut.
Jakarta: Puslabfor Polri bersama Lembaga Jasa Konstruksi (LJK) fokus pada konstruksi beton jembatan hutan kota Kemayoran. Hal ini dilakukan untuk
mendalami penyebab pasti robohnya jembatan.
"Dalam kegiatan itu, semua diteliti baik dari konstruksi besinya, kemudian sambungan betonnya, kemudian slingnya itu semua diteliti oleh para ahli," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto, Jumat, 27 Desember 2019.
Menurut dia, penyebab robohnya jembatan tersebut baru bisa diketahui setelah menunggu hasil Puslabfor. Penyidik sudah mendalami penyebab ambruknya jembatan lengkung pada Minggu, 22 Desember lalu.
Namun dalam pendalaman itu, perlu pengkajian beberapa aspek. Karena dalam pembangunan jembatan ini, banyak pihak yang berperan sebelum dan selama pengerjaannya.
"Jadi yang membuat gambar perencanaan itu ada konsultannya. Kita akan melihat dari awal kesalahan ini memang sudah dari awal, saat pengerjaan atau saat pengawasan. Ini masing-masing kan punya peran," jelasnya.
Pasca olah TKP jembatan Hutan Kemayoran yang roboh pada Minggu, 22 Desember lalu, polisi juga memeriksa Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran.
"Dari pihak PPK Kemayoran itu sudah kita minta keterangan, kemudian dari pihak kontraktor pelaksana sudah, kemudian konsultan pengawas juga sudah diperiksa. Hari ini (Jumat) pemeriksaan konsultan perencana termasuk dari Dirut PPK juga. Kalau kemarin stafnya yang diperiksa," kata Budhi.
Seperti diketahui jembatan tersebut memang sedang dalam proses pengerjaan akhir. Saat kejadian, jembatan yang dinamakan Jembatan Lengkung itu memang belum difungsikan dan dibuka untuk umum. Tidak ada korban jiwa dalam ambruknya jembatan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)