Proyek pembangunan LRT rute Kelapa Gading-Velodrome di Kelapa Gading, Jakarta, Senin (13/2/2017). Foto: MI/Galih Pradipta
Proyek pembangunan LRT rute Kelapa Gading-Velodrome di Kelapa Gading, Jakarta, Senin (13/2/2017). Foto: MI/Galih Pradipta

Pembangunan LRT Nyaris Menyentuh 5 Persen

Selamat Saragih • 24 Februari 2017 15:13
medcom.id, Jakarta: Delapan bulan lalu, tepatnya 22 Juni 2016, proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) resmi diluncurkan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
 
Kini, pekerjaan fisik LRT diperkirakan sudah menyentuh lima persen. Pemerintah DKI Jakarta optimistis LRT bisa beroperasi sebelum Asian Games yang akan dibuka pada 18 Agustur 2018.
 
“Harus (selesai). Kita mau show of force, kok. Sehingga, ketika orang asing datang ke sini, sudah ada LRT. Walaupun sepotong doang,” kata Gubernur DKI Jakarta, Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama, seusai meninjau venue Equistrian, Pulomas, Jakarta Timur, Jumat 24 Februari 2017.

LRT akan dijadikan salah satu transportasi bagi para atlet yang akan bertanding di kawasan Jakarta Utara, seperti di venue Velodrome (arena balap sepeda) dan Equistrian (arena berkuda).
 
Minimal, kata Ahok, keberadaan LRT bisa mempermudah atlet dari cabang balap sepeda dan berkuda yang menginap di kawasan Kelapa Gading, mencapai Velodrome atau Equistrian.
 
“Langsung naiknya pakai LRT. Jadi, enggak macam-macam,” ujarnya.
 
Pemprov DKI bakal mengembangkan LRT hingga sembilan koridor. Untuk saat ini, PT Jakpro baru mengerjakan pembangunan proyek LRT Jakarta koridor I (Fase I) dengan rute Kelapa Gading hingga Velodrome.
 
“Ke depan, dari Velodrome akan kita tarik ke Dukuh Atas. Semua akan ngumpul di Dukuh Atas dulu,” ujarnya.
 
Bisa Kurangi Kemacetan
 
Karena baru fase pertama yang akan dibangun, maka Ahok belum bisa menghitung efektivitas keberadaan LRT dalam mengatasi kemacetan lalu lintas, khususnya di kawasan Kelapa Gading. 
 
Namun, bila semua transportasi massal sudah berjalan, mulai bus rapid transit (BRT), LRT, dan Mass Rapid Transit (MRT), Ahok optimistis kemacetan di Jakarta dapat berkurang antara 50-60 persen.
 
“Apalagi BRT sudah punya target, kalau semua koridor terpasang, bisa angkut 1 juta penumpang lebih per hari. Karena, sudah ada feeder dari rumah ke rumah,” ujarnya.
 
Direktur Utama PT Jakpro, Satya Heragandhi, mengatakan pembangunan konstruksi LRT hingga akhir Februari ini diprediksi mencapai empat persen. Namun, bila melihat perkembangan pengerjaan konstruksi, dia optimistis bisa kelar hingga 4,65 persen.
 
“Jadi, bisa lebih cepat dari apa yang kita prediksikan,” kata Satya.
 
Untuk rolling stock, pihaknya sudah memesannya ke perusahaan pemenang lelang P103 (pengadaan rolling stock) yaitu Hyundai Rotem. 
 
"Desainnya sudah ada di depo. Nantinya, akan ada 16 rolling stock yang akan dibuat menjadi delapan rangkaian," kata dia.
 
Hyundai Rotem terpilih sebagai pemenang tender P103 dari sekitar lima vendor yang mengikuti lelang.
 
Terkait sistem persinyalan, lelangnya menjadi satu dengan lelang konstruksi fisik LRT.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan