Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono. Foto: MI/Panca Syurkani
Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono. Foto: MI/Panca Syurkani

Sumarsono Setuju Ide Ahok Akuisisi Kapal Swasta

Nur Azizah • 06 Januari 2017 16:45
medcom.id, Jakarta: Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mendukung rencana Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakuisisi kapal motor swasta. Ahok berniat menggunakan sistem rupiah per mil persis yang digunakan PT Transjakarta terhadap Kopaja dan Metromini.
 
"Kalau TransJakarta ingin mengelola kapal-kapal di Kepulauan Seribu saya dukung 100 persen," kata Sumarsono di Gereja Sion, Jakarta Barat, Jumat (6/1/2017).
 
Sumarsono percaya, Badan Usaha Milik Daerah mampu mengoperasikan kapal-kapal itu. Namun, ia meminta PT Transjakarta mencari nahkoda yang berkompeten.

"Ketika kurang orang, harus cari yang berkompetensi. Jangan sopir di darat disuruh ke laut (jadi nakhoda). Harus sesuai dengan yang dibutuhkan," ungkapnya.
 
Kendati setuju dengan ide itu, Sumarsono mengaku harus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Sebab, pelabuhan merupakan otoritas Kementerian Perhubungan.
 
Sebelumnya, Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak menampik ada oknum mantan pejabat yang kerap bermain soal rute kapal. Malah kata Ahok, hal itu sudah menjadi rahasia umum.
 
Tindakan ini, lanjut Ahok, tak jauh berbeda dengan kepemilikan Kopaja dan Metromini. Tak hanya soal kepemilikan, tapi juga oknum itu banyak main mata soal perizinan rute. Mobil atau kapal yang tak laik jalan dipersilakan beroperasi dengan sejumlah iming-iming.
 
"Itu yang juga terjadi di kapal, saya kira. Oknum-oknum pejabat menguasai rute itu, sehingga orang lain yang mau beli kapal benar, enggak berani masuk," kata Ahok.
 
Untuk menghapuskan sistem itu, Ahok berniat mengubah sistem perkapalan di lingkungan DKI Jakarta. Dia ingin mengakuisisi kapal-kapal swasta penyeberangan ke Kepulauan Seribu menggunakan sistem rupiah per mil.
 
"Kalau mau masuk ikut kami kita bayar rupiah per mil persis TransJakarta dengan Kopaja dan Metromini," kata Ahok.
 
Pernyataan Ahok ini menyusul tragedi Kapal Zahro Ekspress yang menewaskan 23 orang. Dugaan sementara, ada percikan api yang menyambar sumber bahan bakar kapal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan