medcom.id, Jakarta: Wilayah Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, rawan tawuran. Kerawanan terjadi bukan hanya karena banyak kelompok-kelompok pemuda, tetapi juga akibat banyak anak muda yang menganggur.
"Di sini banyak geng, ada geng Ababon (Anak Bawah Pohon). Ada banyak. Tapi saya kira, (tawuran) karena di sini rata-rata anak muda menganggur," kata Lurah Tanah Tinggi Sutami kepada Metrotvnews.com, Rabu 8 Maret 2017.
Karena menganggur, pemuda di daerahnya memiliki energi berlebih yang tak tersalurkan. Hal itulah yang membuat anak muda di daerah ini mudah melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti tawuran.
"Kalau ada apa-apa mereka ingin bergerak, terpicu untuk marah, ribut segala macam. Coba orang bekerja, biasanya kalau pulang kerja malamnya dalam kondisi lelah ingin langsung istirahat," ujar Sutami.
Sutami tak memungkiri di daerahnya banyak anak muda pengangguran. Setiap malam di Tanah Tinggi selalu ramai dengan anak muda. "Coba masuk ke gang-gang, baru tahu seperti apa sebenarnya mereka," ujarnya.
Setiap hari Tanah Tinggi selalu dijaga oleh aparat keamanan. Sutami mengungkapkan, terutama saat Sabtu malam, personel kepolisian yang berjaga lebih banyak.
Masalah pemberdayaan warga di Tanah Tinggi sudah menjadi program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, Sutami merasa program itu percuma tanpa ada tindak lanjut.
"Kalau (kegiatan anak muda) itu sudah dianggarkan oleh suku dinas terkait, kan ada instruksi gubernur soal percepatan pemberdayaan masyarakat Johar Baru. Jadi semua SKPD terkait sudah dianggarkan dan fokus di sini," ujarnya.
"Kaya nanti ada Sudin Pariwisata akan melakukan kegiatan pelatihan itu, misal tentang teknisi komputer. Cuma itu mereka selalu bilang, ketika hanya dilatih percuma," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Wilayah Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, rawan tawuran. Kerawanan terjadi bukan hanya karena banyak kelompok-kelompok pemuda, tetapi juga akibat banyak anak muda yang menganggur.
"Di sini banyak geng, ada geng Ababon (Anak Bawah Pohon). Ada banyak. Tapi saya kira, (tawuran) karena di sini rata-rata anak muda menganggur," kata Lurah Tanah Tinggi Sutami kepada
Metrotvnews.com, Rabu 8 Maret 2017.
Karena menganggur, pemuda di daerahnya memiliki energi berlebih yang tak tersalurkan. Hal itulah yang membuat anak muda di daerah ini mudah melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti tawuran.
"Kalau ada apa-apa mereka ingin bergerak, terpicu untuk marah, ribut segala macam. Coba orang bekerja, biasanya kalau pulang kerja malamnya dalam kondisi lelah ingin langsung istirahat," ujar Sutami.
Sutami tak memungkiri di daerahnya banyak anak muda pengangguran. Setiap malam di Tanah Tinggi selalu ramai dengan anak muda. "Coba masuk ke gang-gang, baru tahu seperti apa sebenarnya mereka," ujarnya.
Setiap hari Tanah Tinggi selalu dijaga oleh aparat keamanan. Sutami mengungkapkan, terutama saat Sabtu malam, personel kepolisian yang berjaga lebih banyak.
Masalah pemberdayaan warga di Tanah Tinggi sudah menjadi program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, Sutami merasa program itu percuma tanpa ada tindak lanjut.
"Kalau (kegiatan anak muda) itu sudah dianggarkan oleh suku dinas terkait, kan ada instruksi gubernur soal percepatan pemberdayaan masyarakat Johar Baru. Jadi semua SKPD terkait sudah dianggarkan dan fokus di sini," ujarnya.
"Kaya nanti ada Sudin Pariwisata akan melakukan kegiatan pelatihan itu, misal tentang teknisi komputer. Cuma itu mereka selalu bilang, ketika hanya dilatih percuma," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)