Jakarta: Fraksi Partai Gerindra DKI Jakarta mengaku tak khawatir elektabilitas Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) rendah. Hasil survei Media Survei Nasional (Median) menyebut hanya 0,5 persen responden yang menginginkan Ariza menjadi Gubernur DKI Jakarta bila pemilihan kepala daerah (pilkada) digelar saat ini.
“Survei itu sebagai buku referensi saja. Jadi bacaan yang bisa menjadi bahan pertimbangan pemangku kepentingan partai-partai,” kata anggota Fraksi Gerindra, Syarif, saat dihubungi, Selasa, 16 Februari 2021.
Baca: Anies Unggul di Survei Pilkada DKI, PDIP: Tak Sesuai Fakta
Syarif menilai hasil survei bisa berubah dari waktu ke waktu. Apalagi, masih ada waktu bagi Ariza membuktikan kinerjanya sebagai Wagub DKI.
Syarif mengeklaim Gerindra belum menentukan masa depan Ariza dalam pilkada DKI selanjutnya. Bahkan belum ada pembicaraan ihwal sosok calon gubernur DKI yang bakal diusung partai pimpinan Prabowo Subianto itu.
“(Survei Median) tidak menjadikan kita was-was. Tetap pada posisi mengamankan duet (Gubernur DKI Jakarta) Anies (Baswedan)-Ariza sampai Oktober 2022,” papar dia.
Menurut Syarif, kinerja Anies-Ariza sudah memuaskan sejauh ini. Sejumlah janji kampanye telah ditunaikan meski sebagian yang lain masih berproses seperti program one kecamatan one center for entrepreneurship (Ok Oce).
“Kemudian penanganan banjir belum maksimal, dan kemacetan itu belum bisa mencapai sesuai dengan harapan semua,” terang Sekretaris Komisi D DPRD DKI itu.
Lembaga Media Survei Nasional (Median) menyebutkan elektabilitas Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza), masih rendah. Hanya 0,5 persen responden yang menginginkan Ariza sebagai Gubernur DKI Jakarta. Angka itu paling rendah dibanding tokoh-tokoh lainnya seperti Anies Baswedan dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Survei dilakukan pada warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih pada 31 Januari hingga 3 Februari 2021. Jumlah sampel sebanyak 400 responden dengan margin of error sebesar kurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jakarta: Fraksi Partai Gerindra DKI Jakarta mengaku tak khawatir elektabilitas Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) rendah. Hasil
survei Media Survei Nasional (Median) menyebut hanya 0,5 persen responden yang menginginkan Ariza menjadi Gubernur
DKI Jakarta bila pemilihan kepala daerah (
pilkada) digelar saat ini.
“Survei itu sebagai buku referensi saja. Jadi bacaan yang bisa menjadi bahan pertimbangan pemangku kepentingan partai-partai,” kata anggota Fraksi Gerindra, Syarif, saat dihubungi, Selasa, 16 Februari 2021.
Baca: Anies Unggul di Survei Pilkada DKI, PDIP: Tak Sesuai Fakta
Syarif menilai hasil survei bisa berubah dari waktu ke waktu. Apalagi, masih ada waktu bagi Ariza membuktikan kinerjanya sebagai Wagub DKI.
Syarif mengeklaim Gerindra belum menentukan masa depan Ariza dalam pilkada DKI selanjutnya. Bahkan belum ada pembicaraan ihwal sosok calon gubernur DKI yang bakal diusung partai pimpinan Prabowo Subianto itu.
“(Survei Median) tidak menjadikan kita was-was. Tetap pada posisi mengamankan duet (Gubernur DKI Jakarta) Anies (Baswedan)-Ariza sampai Oktober 2022,” papar dia.
Menurut Syarif, kinerja Anies-Ariza sudah memuaskan sejauh ini. Sejumlah janji kampanye telah ditunaikan meski sebagian yang lain masih berproses seperti program
one kecamatan
one center for entrepreneurship (Ok Oce).
“Kemudian penanganan banjir belum maksimal, dan kemacetan itu belum bisa mencapai sesuai dengan harapan semua,” terang Sekretaris Komisi D DPRD DKI itu.
Lembaga Media Survei Nasional (Median) menyebutkan elektabilitas Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza), masih rendah. Hanya 0,5 persen responden yang menginginkan Ariza sebagai Gubernur DKI Jakarta. Angka itu paling rendah dibanding tokoh-tokoh lainnya seperti Anies Baswedan dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Survei dilakukan pada warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih pada 31 Januari hingga 3 Februari 2021. Jumlah sampel sebanyak 400 responden dengan
margin of error sebesar kurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)