Jakarta: Rumah Vaksinasi milik dr. Pripim Basarah di Kramat Jati, dikunjungi puluhan warga, pada Rabu 13 Desember 2017. Warga yang datang bertujuan untuk vaksinasi difteri dan mengobati anak yang sakit.
"Total yang mendaftar 37 orang. 14 orang yang mendaftarkan anaknya untuk vaksin difteri. Sisanya untuk berobat," kata Pegawai Administrasi Rumah Vaksinasi, Murni, kepada Medcom.id, di Rumah Vaksinasi Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 13 Desember 2017.
Dari pantauan Medcom.id di lokasi, terdapat kerumunan warga yang datang bersama anaknya. Mayoritas pengunjung yakni perempuan bersama anaknya. Meskipun terlihat beberapa laki-laki hadir. Anak-anak berlarian kesana-kemari, karena bosan menunggu giliran panggilan dokter. Dokter yang sedang bertugas hari ini yaitu Pripim Basarah Yanuarso, pemilik rumah vaksin tersebut.
Eka, seorang warga yang sedang menunggu panggilan, mengaku sudah menunggu hampir satu jam. Dia mendaftar untuk vaksinasi difteri buat putrinya, Gita, 3 tahun.Pukul 17.45 WIB dirinya mendaftar, alhasil, Eka mendapat urutan tunggu nomor 11 dari 37 orang yang mendaftar.
"Saya telat datang, jadinya baru bisa mendaftar pukul 17.45," tutur Eka.
Eka sudah sering menyambangi rumah vaksin tersebut. Anak-anaknya rutin diberi vaksin. Namun, dirinya belum memberi vaksin difteri untuk anaknya. Wabah Difteri yang melanda, serta seruan teman-temannya, membuat dirinya tergesa untuk memberi vaksin difteri buat anaknya itu.
"Ibu-ibu di sekitar rumah pada heboh vaksin difteri, saya jadi ikutan. Soalnya anak juga harus rutin diberi vaksin. Itu komitmen dari suami juga," kata Eka.
Eka tidak ditemani suami, lantaran suaminya sedang bekerja. Meski tidak ditemani suami, Eka tidak patah arang. Dirinya mengaku harus segera memberi vaksin difteri untuk kepentingan buah hatinya.
Senada diucapkan Tri, warga lainnya. Dari kejauhan, pria berumur 47 tahun sedang melamun sendirian di luar ruangan. Ketika diajak berbincang, rupanya Dia sedang menunggu keponakannya yang sedang diurus dokter. Wabah difteri yang sering disebut di media sosial dan berita, menjadi panutannya untuk segera memberikan vaksin difteri buat keponakannya itu.
"Saya datang bersama adik dan keponakan. Romeo namanya, berumur 3 tahun. Jadi anaknya adik saya itu belum diberi vaksin difteri, jadi harus segera karena di berita sudah beredar bahaya wabah difteri," pungkas Tri.
Putu, warga lainnya, harus berkecil hati. Dia datang pukul 20.00 WIB. Alhasil, pendaftaran sudah tutup. Dia mengaku tetap bisa mendaftar, namun pelayanan akan dilakukan pada esok hari. Dia datang bersama Suami dan Anaknya, Putu Ayu, berumur 2 tahun.
"Enggak masalah, yang penting sudah di-booking dulu buat besok," pungkasnya.
Jakarta: Rumah Vaksinasi milik dr. Pripim Basarah di Kramat Jati, dikunjungi puluhan warga, pada Rabu 13 Desember 2017. Warga yang datang bertujuan untuk vaksinasi difteri dan mengobati anak yang sakit.
"Total yang mendaftar 37 orang. 14 orang yang mendaftarkan anaknya untuk vaksin difteri. Sisanya untuk berobat," kata Pegawai Administrasi Rumah Vaksinasi, Murni, kepada Medcom.id, di Rumah Vaksinasi Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 13 Desember 2017.
Dari pantauan
Medcom.id di lokasi, terdapat kerumunan warga yang datang bersama anaknya. Mayoritas pengunjung yakni perempuan bersama anaknya. Meskipun terlihat beberapa laki-laki hadir. Anak-anak berlarian kesana-kemari, karena bosan menunggu giliran panggilan dokter. Dokter yang sedang bertugas hari ini yaitu Pripim Basarah Yanuarso, pemilik rumah vaksin tersebut.
Eka, seorang warga yang sedang menunggu panggilan, mengaku sudah menunggu hampir satu jam. Dia mendaftar untuk vaksinasi difteri buat putrinya, Gita, 3 tahun.Pukul 17.45 WIB dirinya mendaftar, alhasil, Eka mendapat urutan tunggu nomor 11 dari 37 orang yang mendaftar.
"Saya telat datang, jadinya baru bisa mendaftar pukul 17.45," tutur Eka.
Eka sudah sering menyambangi rumah vaksin tersebut. Anak-anaknya rutin diberi vaksin. Namun, dirinya belum memberi vaksin difteri untuk anaknya. Wabah Difteri yang melanda, serta seruan teman-temannya, membuat dirinya tergesa untuk memberi vaksin difteri buat anaknya itu.
"Ibu-ibu di sekitar rumah pada heboh vaksin difteri, saya jadi ikutan. Soalnya anak juga harus rutin diberi vaksin. Itu komitmen dari suami juga," kata Eka.
Eka tidak ditemani suami, lantaran suaminya sedang bekerja. Meski tidak ditemani suami, Eka tidak patah arang. Dirinya mengaku harus segera memberi vaksin difteri untuk kepentingan buah hatinya.
Senada diucapkan Tri, warga lainnya. Dari kejauhan, pria berumur 47 tahun sedang melamun sendirian di luar ruangan. Ketika diajak berbincang, rupanya Dia sedang menunggu keponakannya yang sedang diurus dokter. Wabah difteri yang sering disebut di media sosial dan berita, menjadi panutannya untuk segera memberikan vaksin difteri buat keponakannya itu.
"Saya datang bersama adik dan keponakan. Romeo namanya, berumur 3 tahun. Jadi anaknya adik saya itu belum diberi vaksin difteri, jadi harus segera karena di berita sudah beredar bahaya wabah difteri," pungkas Tri.
Putu, warga lainnya, harus berkecil hati. Dia datang pukul 20.00 WIB. Alhasil, pendaftaran sudah tutup. Dia mengaku tetap bisa mendaftar, namun pelayanan akan dilakukan pada esok hari. Dia datang bersama Suami dan Anaknya, Putu Ayu, berumur 2 tahun.
"Enggak masalah, yang penting sudah di-booking dulu buat besok," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)