medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin melibatkan masyarakat untuk pembangunan Ibu Kota. Masyarakat bisa menginvestasikan dananya, dalam bentuk saham pembangunan infrastruktur di Jakarta.
"Kami ingin pembangunan di Jakarta melibatkan uang masyarakat. Salah satunya uang yang dianggap panjang adalah di bursa," kata Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2016).
Ahok mengatakan, pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Ibu Kota bisa menjadi salah satu yang ditawarkan. Menurut Ahok, sistem bursa berpotensi besar untuk membangun daerah. "Kita ingin sekali pembangunan di Jakarta melibatkan uang masyarakat," ujarnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini berkeinginan besar menberapkan sistem itu, namun ia mengakui tidak bisa dilakukan tahun ini. Namun, kesempatan itu terbuka di tahun depan. "Belum (pakai bursa). Kita harapkan 2017 atau 2018," kata Ahok.
Ahok belum bisa memastikan kemungkinan obligasi yang bakal ditawarkan kepada masyarakat. Hingga saat ini, jumlah obligasi masih dalam pengkajian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kita lagi hitung-hitung," ujarnya
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin melibatkan masyarakat untuk pembangunan Ibu Kota. Masyarakat bisa menginvestasikan dananya, dalam bentuk saham pembangunan infrastruktur di Jakarta.
"Kami ingin pembangunan di Jakarta melibatkan uang masyarakat. Salah satunya uang yang dianggap panjang adalah di bursa," kata Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2016).
Ahok mengatakan, pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Ibu Kota bisa menjadi salah satu yang ditawarkan. Menurut Ahok, sistem bursa berpotensi besar untuk membangun daerah. "Kita ingin sekali pembangunan di Jakarta melibatkan uang masyarakat," ujarnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini berkeinginan besar menberapkan sistem itu, namun ia mengakui tidak bisa dilakukan tahun ini. Namun, kesempatan itu terbuka di tahun depan. "Belum (pakai bursa). Kita harapkan 2017 atau 2018," kata Ahok.
Ahok belum bisa memastikan kemungkinan obligasi yang bakal ditawarkan kepada masyarakat. Hingga saat ini, jumlah obligasi masih dalam pengkajian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kita lagi hitung-hitung," ujarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)