Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani
Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani

Bima Arya: Plastik Berbayar Pernah Dicoba di Singapura, tapi Gagal

Mulvi Muhammad Noor • 24 Februari 2016 19:13
medcom.id, Bogor: Kota Bogor menjadi salah satu dari 23 kota yang menguji coba pemberlakuan kantong plastik berbayar di ritel dan swalayan hingga tiga bulan ke depan. Kendati baru diuji coba pada 21 Februari, Bima pesimistis kebijakan kantong plastik berbayar dapat mengurangi konsumsi masyarakat.
 
Bima lebih setuju jika pemerintah pusat menggalakkan gerakan "say no to plastic". Upaya pembatasan sampah plastik dengan kebijakan kantong plastik berbayar dinilai kurang mampu mengurangi konsumsi plastik.
 
"Jadi, bagaimana pun sampah plastik harus dilarang total. Selama kantong plastik masih ada dan diperjualbelikan, efeknya (dari kebijakan plastik berbayar), kurang signifikan," kata Bima di Kantor Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rabu (24/02/2016).

Selain pelarangan penggunaan plastik, pihaknya juga lebih setuju agar perusahaan ritel, swalayan atau minimarket diarahkan untuk memproduksi kantong ramah lingkungan. Lebih baik lagi jika kantong ramah lingkungan diberikan oleh perusahaan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
 
Bima mengatakan kebijakan kantong plastik berbayar seolah-olah menganjurkan masyarakat membeli kantong plastik. Menurutnya, Pemkot Bogor akan mengevaluasi kebijakan itu setelah tiga bulan diuji coba. "Kebijakan serupa sebelumnya pernah diterapkan di Singapura, di sana juga gagal," kata Bima.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan