medcom.id, Jakarta: Anggota DPRD DKI Jakarta Bestari Barus akan mengembalikan mobil dinasnya. Dia sudah telanjur nyaman pakai mobil pribadi. Lagi pula, perawatan mobil dinas tidak ditanggung Pemerintah DKI.
"Mau dipulangin saja. Itu mobil-mobil dinas PNS DKI yang tanggung siapa? Enakan mobil (pribadi) saya juga," kata Bestari di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (7/9/2015).
Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) menegaskan, penggunaan mobil dinas hanya menambah biaya pengeluaran. "Kalau menggunakan mobil pribadi lebih enak, semua perawatan kita keluarkan buat mobil kita sendiri, kenyamanan juga kita yang merasakan," tambahnya.
Wakil DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, status 101 mobil yang diterima Dewan hanya pinjaman. Biaya kerusakan, bensin, perawatan, dan asuransi ditanggung masing-masing anggota Dewan. "Bukan mobil dinas, tapi mobil pinjam pakai. Jangan salah," kata Taufik.
Politisi Gerindra ini menjelaskan, mobil pinjam pakai tersebut dibeli oleh Pemprov DKI menggunakan APBD DKI. "Jadi bensin, kerusakan, dan asuransi ditanggung sendiri dari pemakai. Jadi itu perbedaannya mobil dinas sama mobil pinjam pakai," ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Anggota DPRD DKI Jakarta Bestari Barus akan mengembalikan mobil dinasnya. Dia sudah telanjur nyaman pakai mobil pribadi. Lagi pula, perawatan mobil dinas tidak ditanggung Pemerintah DKI.
"Mau dipulangin saja. Itu mobil-mobil dinas PNS DKI yang tanggung siapa? Enakan mobil (pribadi) saya juga," kata Bestari di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (7/9/2015).
Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) menegaskan, penggunaan mobil dinas hanya menambah biaya pengeluaran. "Kalau menggunakan mobil pribadi lebih enak, semua perawatan kita keluarkan buat mobil kita sendiri, kenyamanan juga kita yang merasakan," tambahnya.
Wakil DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, status 101 mobil yang diterima Dewan hanya pinjaman. Biaya kerusakan, bensin, perawatan, dan asuransi ditanggung masing-masing anggota Dewan. "Bukan mobil dinas, tapi mobil pinjam pakai. Jangan salah," kata Taufik.
Politisi Gerindra ini menjelaskan, mobil pinjam pakai tersebut dibeli oleh Pemprov DKI menggunakan APBD DKI. "Jadi bensin, kerusakan, dan asuransi ditanggung sendiri dari pemakai. Jadi itu perbedaannya mobil dinas sama mobil pinjam pakai," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)