Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut Lintas Raya Terpadu (LRT) belum bisa beroperasi. Masih ada beberapa persyaratan yang belum dipenuhi.
"Hasil monitoring dan evaluasi dari dinas perhubungan (Dishub) terkait LRT masih ada syarat yang harus dipenuhi," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Mei 2019.
Anies menyebut Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) sebenarnya sudah menentukan recontext yang diterbitkan untuk prasarana jalan dan bangunan stasiun. LRT juga sudah lolos penilaian sistem keselamatan (safety assessment).
Namun, lanjut Anies, ada beberapa syarat yang belum rampung. Yakni, bangunan stasiun, fasilitas operasi, depo, dan izin operasi depo. Selain itu, depo LRT juga belum ada sertifikasi.
Kendati begitu dia yakin LRT bakal beroperasi secepatnya. Dia mencontohkan MRT yang berhasil melakukan hal serupa.
(Baca juga: Pengoperasian LRT Terkendala IMB Stasiun)
"Mudah-mudahan terkejar. Kemarin MRT juga dikejar di menit-menit terakhir," pungkas dia.
PT LRT Jakarta masih menunggu perintah dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait operasional. Manager Humas PT LRT Jakarta Melissa mengatakan secara teknis kereta maupun stasiun LRT sudah siap digunakan.
"Untuk operasi komersial kita menunggu arahan dari Pemprov (DKI). Secara keseluruhan yang sudah terbangun itu ada lima stasiun sudah siap digunakan," kata Melissa saat dihubungi, Jakarta, Rabu, 8 Mei 2019.
Sedianya, LRT dioperasikan saat pertandingan ASEAN Games 2018 untuk mempermudah akses menuju venue Velodrome. Namun, moda ini gagal dijalankan lantaran belum mengantongi izin operasi dari Kementerian Perhubungan.
Setelah izin operasi sudah didapat, LRT masih belum bisa dijalankan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan enggan terburu-buru menentukan jadwal operasional LRT Jakarta.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut Lintas Raya Terpadu (LRT) belum bisa beroperasi. Masih ada beberapa persyaratan yang belum dipenuhi.
"Hasil monitoring dan evaluasi dari dinas perhubungan (Dishub) terkait LRT masih ada syarat yang harus dipenuhi," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Mei 2019.
Anies menyebut Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) sebenarnya sudah menentukan
recontext yang diterbitkan untuk prasarana jalan dan bangunan stasiun. LRT juga sudah lolos penilaian sistem keselamatan (safety assessment).
Namun, lanjut Anies, ada beberapa syarat yang belum rampung. Yakni, bangunan stasiun, fasilitas operasi, depo, dan izin operasi depo. Selain itu, depo LRT juga belum ada sertifikasi.
Kendati begitu dia yakin LRT bakal beroperasi secepatnya. Dia mencontohkan MRT yang berhasil melakukan hal serupa.
(Baca juga:
Pengoperasian LRT Terkendala IMB Stasiun)
"Mudah-mudahan terkejar. Kemarin MRT juga dikejar di menit-menit terakhir," pungkas dia.
PT LRT Jakarta masih menunggu perintah dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait operasional. Manager Humas PT LRT Jakarta Melissa mengatakan secara teknis kereta maupun stasiun LRT sudah siap digunakan.
"Untuk operasi komersial kita menunggu arahan dari Pemprov (DKI). Secara keseluruhan yang sudah terbangun itu ada lima stasiun sudah siap digunakan," kata Melissa saat dihubungi, Jakarta, Rabu, 8 Mei 2019.
Sedianya, LRT dioperasikan saat pertandingan ASEAN Games 2018 untuk mempermudah akses menuju venue Velodrome. Namun, moda ini gagal dijalankan lantaran belum mengantongi izin operasi dari Kementerian Perhubungan.
Setelah izin operasi sudah didapat, LRT masih belum bisa dijalankan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan enggan terburu-buru menentukan jadwal operasional LRT Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)