medcom.id, Jakarta: Mayoritas guru di DKI Jakarta menyesalkan keterlambatan pembayaran gaji yang sudah berjalan hampir delapan bulan. Walau gaji telat, semangat para guru untuk mengajar tak kendor sedikit pun.
"Kalau semangat ngajar yang saya lihat di sini tidak kendor. Saya selalu mengingatkan kepada teman-teman, kita bekerja bukan semata-mata karena uang," ujar Kepala Sekolah SDN 01 Pagi Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Slamet Syarif, kepada Metrotvnews.com, Rabu (5/8/2015).
Ia meyakini bila permasalahan keterlamatan pembayaran gaji ini ada hikmahnya. "Di balik kesulitan pasti ada kemudahan. Itu yang bisa saya sampaikan. Guru itu yang utama pengabdian," katanya.
Menurut dia, gaji para guru di sekolah tersebut rata-rata sekitar Rp3 jutaan. "Besaran gaji tergantung golongan. Di sini paling rendah gol IIIA, gajinya Rp3 jutaan," tandas dia.
medcom.id, Jakarta: Mayoritas guru di DKI Jakarta menyesalkan keterlambatan pembayaran gaji yang sudah berjalan hampir delapan bulan. Walau gaji telat, semangat para guru untuk mengajar tak kendor sedikit pun.
"Kalau semangat ngajar yang saya lihat di sini tidak kendor. Saya selalu mengingatkan kepada teman-teman, kita bekerja bukan semata-mata karena uang," ujar Kepala Sekolah SDN 01 Pagi Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Slamet Syarif, kepada
Metrotvnews.com, Rabu (5/8/2015).
Ia meyakini bila permasalahan keterlamatan pembayaran gaji ini ada hikmahnya. "Di balik kesulitan pasti ada kemudahan. Itu yang bisa saya sampaikan. Guru itu yang utama pengabdian," katanya.
Menurut dia, gaji para guru di sekolah tersebut rata-rata sekitar Rp3 jutaan. "Besaran gaji tergantung golongan. Di sini paling rendah gol IIIA, gajinya Rp3 jutaan," tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)