medcom.id, Jakarta: Alex Usman, menghilang pascadiperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi alat pengadaan perangkat Uninterruptible Power Suply (UPS) di Polda Metro Jaya, pada 10 Maret lalu. Keberadaannya seakan ditutup-tutupi kerabat dekatnya.
Saat Metrotvnews.com mendatangi kediamannya di Jalan Duta Raya, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2015), tak ada seorang pun yang mau mengungkap di mana Alex. Padahal di sekitar rumah ada petugas keamanan rumah dan dua perempuan berada di dalam rumah. Ketiga orang itu memilih bungkan saat ditanyakan tentang keberadaan Alex.
Pria berbadan gemuk yang mengaku sehari-hari menjaga kediaman Alex Usman mengaku tidak tahu menahu terkait keberadaan majikannya. "Saya tidak tahu, mas. Tidak ada di rumah," kata pria yang enggan menyebutkan namanya tersebut.
Bahkan, dua perempuan lainnya juga tidak bersedia mengungkapkan keberadaan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Selatan ini. "Saya tidak tahu. Saya juga baru datang," kata dia seraya masuk ke dalam rumah.
Selasa 10 Maret, Alex diperiksa selama sembilan jam oleh penyidik Polda Metro Jaya. Ia dicecar terkait perannya dalam tender UPS. Saat pengadaan UPS pada 2014, ia menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jakarta Barat.
medcom.id, Jakarta: Alex Usman, menghilang pascadiperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi alat pengadaan perangkat
Uninterruptible Power Suply (UPS) di Polda Metro Jaya, pada 10 Maret lalu. Keberadaannya seakan ditutup-tutupi kerabat dekatnya.
Saat
Metrotvnews.com mendatangi kediamannya di Jalan Duta Raya, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2015), tak ada seorang pun yang mau mengungkap di mana Alex. Padahal di sekitar rumah ada petugas keamanan rumah dan dua perempuan berada di dalam rumah. Ketiga orang itu memilih bungkan saat ditanyakan tentang keberadaan Alex.
Pria berbadan gemuk yang mengaku sehari-hari menjaga kediaman Alex Usman mengaku tidak tahu menahu terkait keberadaan majikannya. "Saya tidak tahu, mas. Tidak ada di rumah," kata pria yang enggan menyebutkan namanya tersebut.
Bahkan, dua perempuan lainnya juga tidak bersedia mengungkapkan keberadaan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Selatan ini. "Saya tidak tahu. Saya juga baru datang," kata dia seraya masuk ke dalam rumah.
Selasa 10 Maret, Alex diperiksa selama sembilan jam oleh penyidik Polda Metro Jaya. Ia dicecar terkait perannya dalam tender UPS. Saat pengadaan UPS pada 2014, ia menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jakarta Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)