Suasa Depan CV Artha Prima Indah/MTVN/Yogi Bayu Aji
Suasa Depan CV Artha Prima Indah/MTVN/Yogi Bayu Aji

Hanya Ada Mobil Jenazah di Kantor Pemenang Tender UPS

Yogi Bayu Aji • 28 Februari 2015 20:08
medcom.id, Jakarta: Perusahaan pemenang tender pengadaan uninterruptible power supply (UPS) CV Artha Prima Indah tampak sepi. Hanya ada mobil jenazah yang terparkir di depan kantor pengada UPS untuk SMAN 94 senilai Rp5.832.035.000.
 
CV Artha Prima Indah terletak di Jalan Penganten Ali No. 65C Rt. 008 RW 006, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur. Tak ada aktivitas di dalam kantor itu. Pintu gerbangnya pun tertutup rapat. Yang tampak di sana hanya mobil jenazah berwarna hijau yang terparkir di depannya.
 
Warga sekitar bernama Fahmi mengatakan, sekitar satu bulan baik pemilik kantor dan penghuninya tak terlihat di sana. Ia pun tak tahu kenapa beberpa hari ini bangunan berlantai dua dan didominasi warna putih tampak kosong.

"Emang biasanya sepi. Kalau ada rapat aja paling ramai. Biasanya sih kalau ada yang orangnya pasti yang jaga kantor main ke sini," kata Fahmi kepada Metrotvnews.com di lokasi, Sabtu (28/2/2015).
 
Menurut dia, penghuni kantor itu bukanlah orang yang tertutup. Mereka sering menegur warga bila bertemu.
 
"Biasanya dia nyuci mobil di depan. Kalau bita bantu suka dikasih duit," jelas dia.
 
Pengurus Yayasan Intan Sejahtera yang menyediakan mobil jenazah dan ambulans itu pun kaget perusahaan yang bertetanggaan dengannya diduga terlibat kasus. Ia pun mengaku baru mengetahui kabar tersebut.
 
"Kalau itu (kasus UPS) kita enggak tahu deh. Enggak mau komentar banyak. Ngeri salah ngomong," pungkas dia.
 
CV Artha Prima Indah mencuat dalam perselisihan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan DPRD. Perusahaan itu merupakan pemenang tender pengadaan UPS untuk SMAN 94 senilai Rp 5.832.035.000.
 
Ahok kesal dengan DPRD yang ditudingnya mengubah APBD 2015 yang telah diketok tanpa lewat e-budgeting. Ia pun mengatakan terdapat proyek fiktif alias dana siluman dalam APBD buatan DPRD.
 
Untuk membongkarnya, Ahok membuka APBD 2014 yang di dalamnya terdapat pengadaan UPS senilai Rp5 miliar. Harga itu terbilang mahal. Pasalnya, bila hanya untuk menjaga komputer dari listrik turun, harga UPS tak lebih dari Rp10 juta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan