medcom.id, Jakarta: Rustam Effendi belum mengetahui akan ditempatkan di mana, setelah pengunduran dirinya sebagai Walikota Jakarta Utara. Ia mengaku belum pantas apabila digadang-gadang sebagai bakal calon Gubernur atau calon Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022.
"Jadi Cawagub itu kan politik, kecuali saya keluar dari PNS. Saya tidak sanggup. Tugas gubernur, wakil gubernur juga berat. Jadi wali kota saja berat bagaimana jadi wakil gubernur," kata Rustam di kantor di kantornya Jalan Laksda Yos Sudarso No 27-29, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (26/4/2016).
Rustam mmenuturkan, ia telah bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama soal pengunduran dirinya. Menurutnya, ia masih akan melihat perkembangan lain selain sebagai PNS non pejabat. Rustam mengatakan, ia punya masa kerja dua tahun enam bulan sebelum pensiun.
"Selaku wali kota-nya (mundur), PNS-nya belum mundur. Kita lihat kemungkinan-kemungkinan nanti seperti apa, tapi saya merasa plong dan nyaman dengan disampaikannya surat pengunduran diri itu," jelasnya.
Rustam melanjutkan, pengunduran dirinya ini bukan lantaran menghindari penertiban. Rustam punya target lain setelah penertiban kawasan Kalijodo dan kawasan Luar Batang.
"Saya tidak menghindari penertiban. Kalijodo, kolong tol juga sudah kan. Kan masyarakat sendiri yang melihat. Target saya sebenarnya kolong tol. Kalau Gubernur memang punya lanjutan di luar batang," paparnya.
Menurut, relokasi warga tak semudah seperti yang dibayangkan. Banyak pelebaran kali yang perlu dimaksimalkan. Selain itu, banyak hal juga yang perlu disediakan seperti ketersediaan rusun dan penjelasan yang baik kepada masyarakat.
"Ini lho kita akan program penanggulangan banjir. Anda di tanggul kali yang buat kali tidak maksimal harus dipindahkan ke Rusun yang memadai," tambahnya.
Rustam memutuskan mengundurkan diri dari kursi Wali Kota Jakarta Utara. Hal tersebut dipicu oleh ucapan Ahok yang menudingnya berkongsi dengan bakal calon gubernur DKI Yusril Ihza Mahendra.
Tudingan tersebut keluar lantaran Ahok kesal lantaran Rustam kerap mengulur-ulur relokasi warga di daerah Lodan, Ancol, yang menyebabkan banjir di Pademangan beberapa waktu lalu.
Selang beberapa hari, Ahok kemudian mengatakan tudingan tersebut adalah bagian dari kelakarnya. Dia tidak menyangka Rustam mengambil keputusan dengan cepat.
Rustam meluapkan kekesalannya di media sosial. Rustam mengatakan, Ahok seharusnya mengucapkan terima kasih atas kinerja anak buah. Dia kecewa dan menganggap perkataan Ahok menyakitkan karena menuding di muka umum.
Pengunduran diri Rustam, menambah panjang daftar pejabat yang mengundurkan diri. Beberapa nama yang mengundurkan diri di zaman Ahok, yakni mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Haris Pindratno dan mantan Kadis Tata Air Tri Joko Sri Margianto.
Pemerintah Provinsi DKI menunjuk Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi sebagai pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Utara. Wahyu naik posisi menggantikan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang mengundurkan diri.
"Sementara wakilnya jadi Plt," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (26/4/2016).
medcom.id, Jakarta: Rustam Effendi belum mengetahui akan ditempatkan di mana, setelah pengunduran dirinya sebagai Walikota Jakarta Utara. Ia mengaku belum pantas apabila digadang-gadang sebagai bakal calon Gubernur atau calon Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022.
"Jadi Cawagub itu kan politik, kecuali saya keluar dari PNS. Saya tidak sanggup. Tugas gubernur, wakil gubernur juga berat. Jadi wali kota saja berat bagaimana jadi wakil gubernur," kata Rustam di kantor di kantornya Jalan Laksda Yos Sudarso No 27-29, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (26/4/2016).
Rustam mmenuturkan, ia telah bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama soal pengunduran dirinya. Menurutnya, ia masih akan melihat perkembangan lain selain sebagai PNS non pejabat. Rustam mengatakan, ia punya masa kerja dua tahun enam bulan sebelum pensiun.
"Selaku wali kota-nya (mundur), PNS-nya belum mundur. Kita lihat kemungkinan-kemungkinan nanti seperti apa, tapi saya merasa plong dan nyaman dengan disampaikannya surat pengunduran diri itu," jelasnya.
Rustam melanjutkan, pengunduran dirinya ini bukan lantaran menghindari penertiban. Rustam punya target lain setelah penertiban kawasan Kalijodo dan kawasan Luar Batang.
"Saya tidak menghindari penertiban. Kalijodo, kolong tol juga sudah kan. Kan masyarakat sendiri yang melihat. Target saya sebenarnya kolong tol. Kalau Gubernur memang punya lanjutan di luar batang," paparnya.
Menurut, relokasi warga tak semudah seperti yang dibayangkan. Banyak pelebaran kali yang perlu dimaksimalkan. Selain itu, banyak hal juga yang perlu disediakan seperti ketersediaan rusun dan penjelasan yang baik kepada masyarakat.
"Ini lho kita akan program penanggulangan banjir. Anda di tanggul kali yang buat kali tidak maksimal harus dipindahkan ke Rusun yang memadai," tambahnya.
Rustam memutuskan mengundurkan diri dari kursi Wali Kota Jakarta Utara. Hal tersebut dipicu oleh ucapan Ahok yang menudingnya berkongsi dengan bakal calon gubernur DKI Yusril Ihza Mahendra.
Tudingan tersebut keluar lantaran Ahok kesal lantaran Rustam kerap mengulur-ulur relokasi warga di daerah Lodan, Ancol, yang menyebabkan banjir di Pademangan beberapa waktu lalu.
Selang beberapa hari, Ahok kemudian mengatakan tudingan tersebut adalah bagian dari kelakarnya. Dia tidak menyangka Rustam mengambil keputusan dengan cepat.
Rustam meluapkan kekesalannya di media sosial. Rustam mengatakan, Ahok seharusnya mengucapkan terima kasih atas kinerja anak buah. Dia kecewa dan menganggap perkataan Ahok menyakitkan karena menuding di muka umum.
Pengunduran diri Rustam, menambah panjang daftar pejabat yang mengundurkan diri. Beberapa nama yang mengundurkan diri di zaman Ahok, yakni mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Haris Pindratno dan mantan Kadis Tata Air Tri Joko Sri Margianto.
Pemerintah Provinsi DKI menunjuk Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi sebagai pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Utara. Wahyu naik posisi menggantikan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi yang mengundurkan diri.
"Sementara wakilnya jadi Plt," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (26/4/2016).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)