medcom.id, Depok: Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama diharapkan memenuhi janjinya untuk menanggung biaya pendidikan tiga anak mendiang Lilis Lestari Pancawati. Lilis menjadi korban tewas robohnya jembatan penyeberangan orang (JPO) di Pasar Minggu. Dirinya meninggalkan tiga anak yang kini menjadi yatim piatu.
Ahok pernah berjanji bakal memberikan santunan dan menanggung biaya pendidikan tiga anak Lilis yang masih SMP, SD dan berusia 2 tahun delapan bulan.
"Iya kalau bisa (dikasih bantuan biaya pendidikan), tapi saya akan semampu saya walaupun tidak ada yang membantu," kata Endang Tirtawati, kakak Lilis, kepada Metrotvnews.com di Jalan Sonokeling, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Rabu (28/9/2016).
Endang ingin ketiga kemenakannya itu dapat menyelesaikan pendidikan hingga bangku kuliah. Karena itu, ia berharap ada bantuan kepada anak-anak Lilis.
Ia mengaku baru mendapat bantuan dari sekolah anak pertama Lilis. "Sekolah sudah bebaskan biaya pendidikan sampai (lulus) SMP. Ada donatur yang menanggung semua," ujar dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/aNrLnpgk" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebelumnya menyatakan berencana menanggung biaya pendidikan anak-anak Lilis yang telah menjadi yatim piatu. Namun, hingga kini bantuan tersebut tak kunjung diberikan.
"Kita sudah lihat di TV, pak Ahok mengeluarkan statement akan menanggung pendidikan anak-anak. Tapi sampai hari ini belum ada," kata dia.
Selain biaya pendidikan, Endang juga berharap impian Lilis membelikan tempat tinggal untuk ketiga anaknya tercapai. Lilis selama ini bekerja untuk membiayai pendidikan anaknya dan menabung agar bisa membelikan rumah buat ketiga anaknya.
"Selam ini dia tinggal di rumah saya ini. Dia selama ini berusaha menabung buat pendidikan anaknya dan buat beli rumah," ujarnya.
JPO Pasar Minggu roboh saat hujan disertai angin kencang. Kejadian nahas itu menimbulkan korban jiwa, tiga orang meninggal dunia, dan tujuh lainnya luka-luka.
Kepolisian saat ini juga masih menyelidiki penyebab robohnya JPO tersebut. Polisi telah mengambil sampel dari JPO.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/GKdXMnpK" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Depok: Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama diharapkan memenuhi janjinya untuk menanggung biaya pendidikan tiga anak mendiang Lilis Lestari Pancawati. Lilis menjadi korban tewas robohnya jembatan penyeberangan orang (JPO) di Pasar Minggu. Dirinya meninggalkan tiga anak yang kini menjadi yatim piatu.
Ahok pernah berjanji bakal memberikan santunan dan menanggung biaya pendidikan tiga anak Lilis yang masih SMP, SD dan berusia 2 tahun delapan bulan.
"Iya kalau bisa (dikasih bantuan biaya pendidikan), tapi saya akan semampu saya walaupun tidak ada yang membantu," kata Endang Tirtawati, kakak Lilis, kepada
Metrotvnews.com di Jalan Sonokeling, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Rabu (28/9/2016).
Endang ingin ketiga kemenakannya itu dapat menyelesaikan pendidikan hingga bangku kuliah. Karena itu, ia berharap ada bantuan kepada anak-anak Lilis.
Ia mengaku baru mendapat bantuan dari sekolah anak pertama Lilis. "Sekolah sudah bebaskan biaya pendidikan sampai (lulus) SMP. Ada donatur yang menanggung semua," ujar dia.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebelumnya menyatakan berencana menanggung biaya pendidikan anak-anak Lilis yang telah menjadi yatim piatu. Namun, hingga kini bantuan tersebut tak kunjung diberikan.
"Kita sudah lihat di TV, pak Ahok mengeluarkan
statement akan menanggung pendidikan anak-anak. Tapi sampai hari ini belum ada," kata dia.
Selain biaya pendidikan, Endang juga berharap impian Lilis membelikan tempat tinggal untuk ketiga anaknya tercapai. Lilis selama ini bekerja untuk membiayai pendidikan anaknya dan menabung agar bisa membelikan rumah buat ketiga anaknya.
"Selam ini dia tinggal di rumah saya ini. Dia selama ini berusaha menabung buat pendidikan anaknya dan buat beli rumah," ujarnya.
JPO Pasar Minggu roboh saat hujan disertai angin kencang. Kejadian nahas itu menimbulkan korban jiwa, tiga orang meninggal dunia, dan tujuh lainnya luka-luka.
Kepolisian saat ini juga masih menyelidiki penyebab robohnya JPO tersebut. Polisi telah mengambil sampel dari JPO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)