medcom.id, Jakarta: Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Bambang S Prayitno meminta kepada calon penumpang yang telah bertransaksi secara online untuk segera mencetak kode booking menjadi tiket di Mesin Cetak Tiket Mandiri (CTM). Tujuannya untuk mengantisipasi antrean menjelang arus mudik Lebaran.
PT KAI telah menambah CTM diberbagai stasiun, seperti di stasiun Pasar Senen, PT KAI menambah CTM dari tujuh menjadi 12 mesin. Meski demikian, para penumpang tetap dianjurkan untuk mencetak kode booking lebih awal.
"Biasanya mereka mencetak saat keberangkatan. Maka terjadi penumpukan di sana. Guna antisipasi antrean, kami meminta warga untuk mencetak kode booking di CTM beberapa hari sebelum keberangkatan," tutur Bambang kepada Metrotvnews.com, Sabtu (18/6/2016).
Bambang menambahkan, mencetak kode booking dengan segera untuk menghindari memudarnya tinta kode pemesanan. Banyak penumpang mengulur waktu hingga kode booking tidak terlihat.
"Kalau seperti ini bisa menyulitkan petugas nantinya. Kami sangat tidak menyarankan pencetakan tiket bersamaan dengan keberangkatan, nanti akan banyak masalah," ungkapnya.
Ia menuturkan, hal tersebut bisa menyebabkan penumpang tertinggal kereta tujuan. Bambang juga menyarankan, agar warga mempertimbangkan waktu tempuh dari tempat tinggal ke stasiun agar tidak ketinggalan kereta.
"Kadang mereka datang agak mepet. Waktu tempuh dari tempat tinggal ke stasiun juga harus dipertimbangkan. Jangan sampai seperti itu," tandasnya.
medcom.id, Jakarta: Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Bambang S Prayitno meminta kepada calon penumpang yang telah bertransaksi secara online untuk segera mencetak
kode booking menjadi tiket di Mesin Cetak Tiket Mandiri (CTM). Tujuannya untuk mengantisipasi antrean menjelang arus mudik Lebaran.
PT KAI telah menambah CTM diberbagai stasiun, seperti di stasiun Pasar Senen, PT KAI menambah CTM dari tujuh menjadi 12 mesin. Meski demikian, para penumpang tetap dianjurkan untuk mencetak
kode booking lebih awal.
"Biasanya mereka mencetak saat keberangkatan. Maka terjadi penumpukan di sana. Guna antisipasi antrean, kami meminta warga untuk mencetak kode booking di CTM beberapa hari sebelum keberangkatan," tutur Bambang kepada
Metrotvnews.com, Sabtu (18/6/2016).
Bambang menambahkan, mencetak
kode booking dengan segera untuk menghindari memudarnya tinta kode pemesanan. Banyak penumpang mengulur waktu hingga
kode booking tidak terlihat.
"Kalau seperti ini bisa menyulitkan petugas nantinya. Kami sangat tidak menyarankan pencetakan tiket bersamaan dengan keberangkatan, nanti akan banyak masalah," ungkapnya.
Ia menuturkan, hal tersebut bisa menyebabkan penumpang tertinggal kereta tujuan. Bambang juga menyarankan, agar warga mempertimbangkan waktu tempuh dari tempat tinggal ke stasiun agar tidak ketinggalan kereta.
"Kadang mereka datang agak mepet. Waktu tempuh dari tempat tinggal ke stasiun juga harus dipertimbangkan. Jangan sampai seperti itu," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)