medcom.id, Jakarta: Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menilai ada kesalahan informasi soal pelayanan KTP elektronik pada Pameran Nusantara Expo 2017 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Awalnya, Ditjen Dukcapil hanya membuka layanan perekaman KTP-el.
Direktur Jenderal Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan, acara hanya berisi informasi perekaman data KTP-el. Hal ini sedang dikejar Kemendagri hingga akhir 2017.
"Padahal target kami adalah perekaman data. Ada di kisaran 7 juta (warga belum merekam KTP-el)," kata Zudan saat dihubungi Metrotvnews.com, Jumat 20 Oktober 2017.
Antusiasme warga, kata dia, justru membludak setelah mendapatkan informasi di media sosial jika Ditjen Dukcapil membuka layanan mencetak KTP-el di TMII. Padahal, informasi ini sama sekali tak benar alias hoaks.
Baca: ?Warga Diminta tak Paksakan Cetak KTP-el di TMII
Melihat antusiasme warga yang membludak, layanan perekaman data diubah menjadi pencetakan KTP-el. Dengan catatan, yang bisa melakukannya hanya warga yang telah merekam data diri dan memegang surat keterangan (suket).
Sementara itu, Pameran Nusantara Expo 2017 diadakan selama 18-22 Oktober 2017. Stan Ditjen Dukcapil membuka layanan pencetakan KTP-el bagi warga yang telah memegang suket.
Untuk mencetak kartu identitas, warga harus membawa suket dan fotokopi kartu keluarga. Proses pencetakan tak berlangsung instan. Warga harus menunggu sampai satu hari sambil menunggu proses penunggalan identitas.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ZkeQ4v8k" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menilai ada kesalahan informasi soal pelayanan KTP elektronik pada Pameran Nusantara Expo 2017 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Awalnya, Ditjen Dukcapil hanya membuka layanan perekaman KTP-el.
Direktur Jenderal Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan, acara hanya berisi informasi perekaman data KTP-el. Hal ini sedang dikejar Kemendagri hingga akhir 2017.
"Padahal target kami adalah perekaman data. Ada di kisaran 7 juta (warga belum merekam KTP-el)," kata Zudan saat dihubungi
Metrotvnews.com, Jumat 20 Oktober 2017.
Antusiasme warga, kata dia, justru membludak setelah mendapatkan informasi di media sosial jika Ditjen Dukcapil membuka layanan mencetak KTP-el di TMII. Padahal, informasi ini sama sekali tak benar alias hoaks.
Baca: ?Warga Diminta tak Paksakan Cetak KTP-el di TMII
Melihat antusiasme warga yang membludak, layanan perekaman data diubah menjadi pencetakan KTP-el. Dengan catatan, yang bisa melakukannya hanya warga yang telah merekam data diri dan memegang surat keterangan (suket).
Sementara itu, Pameran Nusantara Expo 2017 diadakan selama 18-22 Oktober 2017. Stan Ditjen Dukcapil membuka layanan pencetakan KTP-el bagi warga yang telah memegang suket.
Untuk mencetak kartu identitas, warga harus membawa suket dan fotokopi kartu keluarga. Proses pencetakan tak berlangsung instan. Warga harus menunggu sampai satu hari sambil menunggu proses penunggalan identitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)