Jakarta: Penularan covid-19 di Jakarta tengah menurun. Namun, rumah sakit (RS) rujukan covid-19 diminta waspada dan siap bila terjadi kenaikan kasus.
Kasus aktif yang pernah mencapai 100 ribu pada pertengahan Juli 2021, kini berkurang hingga hanya 8.173 kasus. Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) yang sebelumnya sempat menyentuh 92 persen, kini hanya 19 persen. Beberapa RS rujukan covid-19 juga sudah mengurangi tempat tidur pasien covid-19 dan dikonversikan untuk merawat pasien bukan covid-19.
"Alhamdulillah kita mulai melandai tapi tetap waspada, RS tetap menyiapkan tempat tidurnya, sehingga saat terjadi kenaikan lagi, RS sudah mampu mengonversi ke tempat tidur untuk covid lagi," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Weningtyas dalam webinar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) DKI Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2021.
Baca: Kematian Pasien Covid-19 di Jakarta Hanya Bertambah 2 Orang
Wening mengatakan kewaspadaan tetap harus diterapkan karena tak mudah mengonversikan tempat tidur rawat bukan covid-19 menjadi tempat tidur rawat covid-19, terutama intensive care unit (ICU). Butuh fasilitas pendukung khusus untuk menambah tempat tidur ICU.
Wening menjelaskan kolaborasi antara Pemprov DKI dan para RS rujukan semakin baik. Pada Maret-Agustus 2020 saat puncak gelombang pertama pandemi covid-19, Jakarta mampu menambah hingga 5 ribu tempat tidur dalam waktu lima bulan.
"Namun, pada gelombang ketiga Juli, penambahan 5 ribu tempat tidur itu kita lakukan dalam waktu dua minggu. Jadi ini semakin baik memang kerja samanya. Kami juga terima kasih pada Forkopimda karena atas bantuannya juga kami bisa menurunkan kasus dalam waktu cepat," ujar Wening.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: Penularan
covid-19 di Jakarta tengah menurun. Namun,
rumah sakit (RS) rujukan covid-19 diminta waspada dan siap bila terjadi kenaikan kasus.
Kasus aktif yang pernah mencapai 100 ribu pada pertengahan Juli 2021, kini berkurang hingga hanya 8.173 kasus. Tingkat keterisian tempat tidur atau
bed occupancy rate (BOR) yang sebelumnya sempat menyentuh 92 persen, kini hanya 19 persen. Beberapa RS rujukan covid-19 juga sudah mengurangi tempat tidur pasien covid-19 dan dikonversikan untuk merawat pasien bukan covid-19.
"Alhamdulillah kita mulai melandai tapi tetap waspada, RS tetap menyiapkan tempat tidurnya, sehingga saat terjadi kenaikan lagi, RS sudah mampu mengonversi ke tempat tidur untuk covid lagi," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan
DKI Jakarta Weningtyas dalam webinar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) DKI Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2021.
Baca: Kematian Pasien Covid-19 di Jakarta Hanya Bertambah 2 Orang
Wening mengatakan kewaspadaan tetap harus diterapkan karena tak mudah mengonversikan tempat tidur rawat bukan covid-19 menjadi tempat tidur rawat covid-19, terutama
intensive care unit (ICU). Butuh fasilitas pendukung khusus untuk menambah tempat tidur ICU.
Wening menjelaskan kolaborasi antara Pemprov DKI dan para RS rujukan semakin baik. Pada Maret-Agustus 2020 saat puncak gelombang pertama pandemi covid-19, Jakarta mampu menambah hingga 5 ribu tempat tidur dalam waktu lima bulan.
"Namun, pada gelombang ketiga Juli, penambahan 5 ribu tempat tidur itu kita lakukan dalam waktu dua minggu. Jadi ini semakin baik memang kerja samanya. Kami juga terima kasih pada Forkopimda karena atas bantuannya juga kami bisa menurunkan kasus dalam waktu cepat," ujar Wening.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)