medcom.id, Jakarta: Perayaan Hari Raya Kurban masih terasa di permukiman kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan. Ini adalah perayaan Iduladha terakhir yang dirayakan warga di tempat tinggal mereka.
Sejumlah warga RT 05/12 Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, tampak asyik memanggang sate kambing hasil pembagian daging kurban kemarin. Puluhan tusuk sate di atas cawan siap disantap warga bersama-sama.
Mereka tak membayangkan tahun ini adalah yang terakhir berkumpul bersama-sama menikmati sajian daging kurban. Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta berencana merelokasi kawasan ini selepas Iduladha.
Pamin, salah satu warga RT 05, mengatakan perayaan Hari Raya Iduladha tahun ini tak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan sejumlah warga sudah meninggalkan rumah dan pindah ke Rusun Rawa Bebek.
"Tahun ini ada yang beda, jumlah hewan kurban tak sebanyak tahun kemarin," kata Pamin kepada Metrotvnews.com, di RT 05/12 Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (13/9/2016).
Dia mengatakan, momen nyate bareng menjadi ajang temu terakhir warga sebelum menempati hunian baru mereka masing-masing. Sebagian besar dari mereka akan pindah mengontrak.
"Ada sebagian pindah, rata-rata kami akan mengontrak. Saya sudah dapat kontrakan di daerah Poncol, Bukit Duri," jelas Pamin.
Warga kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan bersantai usai Salat Iduladha 1437 H. Ini momen terakhir merayakan Hari Raya Iduladha di kawasan Bukit Duri sebelum penggusuran. Foto: Metrotvnews.com/Whisnu Mardiansyah
Rencananya Pemprov DKI akan merelokasi 341 bidang bangunan. Tepatnya di RW 10, 11, dan 12 Bukit Duri. Dari 341 bidang tersebut, sudah ada 241 bidang yang pindah ke rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur.
Sementara sisanya, sekitar 100 bidang atau KK akan ditertibkan setelah SP 3 dilayangkan pekan depan atau usai Iduladha pada 14 September. SP 3 tetap diturunkan Pemkot Jaksel meski masih ada gugatan class action yang sedang berporses. Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi menyatakan belum ada putusan yang bisa menunda penggusuran.
Sebelumnya, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama dan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi menghadiri proses mediasi sidang class action warga Bukit Duri, Jakarta Selatan. Keduanya merupakan pemberi kuasa penertiban kawasan Bukit Duri.
Menurut Ketua Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memimpin sidang class action warga Bukit Duri, Didik Riyono Putro mengatakan Ahok dan Tri mesti menghargai upaya proses hukum warga Bukit Duri.
Meski pengadilan tidak bisa melakukan upaya hukum apapun terkait penertiban oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya, permohonan penghentian tersebut perlu melalui putusan sela. Sedangkan persidangan baru sampai proses mediasi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera merealisasikan normalisasi Sungai Ciliwung. Warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang terkena normalisasi akan direlokasi ke Rumah Susun Rawa Bebek.
medcom.id, Jakarta: Perayaan Hari Raya Kurban masih terasa di permukiman kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan. Ini adalah perayaan Iduladha terakhir yang dirayakan warga di tempat tinggal mereka.
Sejumlah warga RT 05/12 Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, tampak asyik memanggang sate kambing hasil pembagian daging kurban kemarin. Puluhan tusuk sate di atas cawan siap disantap warga bersama-sama.
Mereka tak membayangkan tahun ini adalah yang terakhir berkumpul bersama-sama menikmati sajian daging kurban. Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta berencana merelokasi kawasan ini selepas Iduladha.
Pamin, salah satu warga RT 05, mengatakan perayaan Hari Raya Iduladha tahun ini tak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan sejumlah warga sudah meninggalkan rumah dan pindah ke Rusun Rawa Bebek.
"Tahun ini ada yang beda, jumlah hewan kurban tak sebanyak tahun kemarin," kata Pamin kepada
Metrotvnews.com, di RT 05/12 Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (13/9/2016).
Dia mengatakan, momen nyate bareng menjadi ajang temu terakhir warga sebelum menempati hunian baru mereka masing-masing. Sebagian besar dari mereka akan pindah mengontrak.
"Ada sebagian pindah, rata-rata kami akan mengontrak. Saya sudah dapat kontrakan di daerah Poncol, Bukit Duri," jelas Pamin.
Warga kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan bersantai usai Salat Iduladha 1437 H. Ini momen terakhir merayakan Hari Raya Iduladha di kawasan Bukit Duri sebelum penggusuran. Foto: Metrotvnews.com/Whisnu Mardiansyah
Rencananya Pemprov DKI akan merelokasi 341 bidang bangunan. Tepatnya di RW 10, 11, dan 12 Bukit Duri. Dari 341 bidang tersebut, sudah ada 241 bidang yang pindah ke rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur.
Sementara sisanya, sekitar 100 bidang atau KK akan ditertibkan setelah SP 3 dilayangkan pekan depan atau usai Iduladha pada 14 September. SP 3 tetap diturunkan Pemkot Jaksel meski masih ada gugatan class action yang sedang berporses. Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi menyatakan belum ada putusan yang bisa menunda penggusuran.
Sebelumnya, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama dan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi menghadiri proses mediasi sidang class action warga Bukit Duri, Jakarta Selatan. Keduanya merupakan pemberi kuasa penertiban kawasan Bukit Duri.
Menurut Ketua Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memimpin sidang class action warga Bukit Duri, Didik Riyono Putro mengatakan Ahok dan Tri mesti menghargai upaya proses hukum warga Bukit Duri.
Meski pengadilan tidak bisa melakukan upaya hukum apapun terkait penertiban oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya, permohonan penghentian tersebut perlu melalui putusan sela. Sedangkan persidangan baru sampai proses mediasi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera merealisasikan normalisasi Sungai Ciliwung. Warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang terkena normalisasi akan direlokasi ke Rumah Susun Rawa Bebek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)