Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Dok. Humas Pemprov DKI.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Dok. Humas Pemprov DKI.

Catat Nih! Pemprov DKI Targetkan Kemiskinan Ekstrem Hilang Total pada 2024

Putri Anisa Yuliani • 03 Februari 2023 09:31
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem di Ibu Kota. Sejumlah strategi diterapkan untuk mencapai target 0 persen kemiskinan ekstrem pada 2024.
 
Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan ekstrem di Jakarta per Maret 2022, sebesar 0,89 persen. Merujuk data World Bank pada 2020, penduduk miskin ekstrem adalah penduduk dengan pengeluaran kurang atau sama dengan USD1.9 PPP (Purchasing Power Parity), atau sebesar Rp11.633/orang per hari atau Rp348.990/orang per bulan.
 
Pendekatan yang dilakukan BPS adalah berbasis pengambilan sampel terhadap penduduk yang tinggal di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta akan melakukan verifikasi faktual di lapangan berbasis nama dan alamat (by name, by address), dengan menggerakkan seluruh komponen lintas sektor perangkat daerah, mulai dari aparat Kelurahan, jajaran Dinas Sosial DKI Jakarta, jajaran Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, serta turut melibatkan PKK dan Dasa Wisma, sehingga bisa memperoleh cakupan data yang lebih lengkap dan akurat.

Penjabat (Pj)Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, telah menginstruksikan jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk terus menjalankan Program Intervensi Kemiskinan Terpadu. Intervensi pertama adalah terjun langsung ke setiap wilayah untuk melakukan validasi dan pemutakhiran data.
 
“Saya minta agar seluruh jajaran turun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data by name by address yang akurat, sehingga dapat ditemukan akar masalahnya dan segera dilakukan intervensi yang tepat sasaran. Kita pastikan target 0 persen itu dapat tercapai pada 2024,” ungkap Pj Gubernur Heru, di Jakarta, pada Jumat, 3 Februari 2023.
 

Baca Juga: DKI Fokus Tangani Penurunan Angka Stunting dan Kemiskinan Ekstrem


Intervensi kedua yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta adalah melalui program pengurangan beban pengeluaran bagi keluarga tidak mampu, yang meliputi program bantuan/layanan sosial. Antara lain, Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Bantuan Pendidikan Masuk Sekolah (BPMS) untuk sekolah swasta, danKartu Anak Jakarta (KAJ) untuk pemenuhan kebutuhan dasar meliputi kebutuhan nutrisi anak usia 0-6 tahun.
 
Selanjutnya, program bantuan/layanan sosial lainnya, seperti Kartu Peduli Anak dan Remaja Jakarta (KPARJ) untuk anak dan remaja yang orang tuanya meninggal karena covid-19, Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), Jaminan Sosial Kesehatan, Subsidi Pangan, Subsidi Air Bersih, Subsidi Tangki Septik, Subsidi Rusunawa, dan Subsidi Transportasi.
 
Sementara itu, intervensi ketiga adalah melalui program produktivitas dan pendapatan, seperti pelatihan keterampilan kerja, bursa kerja, dan kewirausahaan terpadu (bagi wirausaha pemula). Lalu, intervensi keempat, yaitu melalui program pengurangan kemiskinan berbasis kewilayahan, meliputi Penataan Kualitas Permukiman, program Keluarga Berencana bagi Pasangan Usia Subur, serta Pemberian Makanan Tambahan bagi Lansia dan Balita.
 
Untuk mencapai target 0 persen tersebut tidak mudah, karena ada berbagai tantangan, di antaranya mobilitas penduduk pendatang ke Jakarta dan kemudahan perpindahan penduduk dari luar KTP DKI Jakarta ke DKI Jakarta. Namun, Heru dan jajaran Pemprov DKI Jakarta akan terus memastikan penerima Program Intervensi Kemiskinan Terpadu tetap tepat sasaran.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan