medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap memfasilitasi warga Kalijodo berusia lanjut yang tak punya KTP DKI Jakarta, supaya tetap tinggal di Jakarta. Tapi, mereka harus terlebih dahulu mengurus KTP DKI.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjamin kemudahan tersebut. "Kami bisa kasih (KTP DKI)," kata Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/2/2016).
Setiap warga, ujar Ahok, bisa melapor ke petugas kelurahan atau kecamatan setempat untuk mengurus KTP DKI. Nantinya, pejabat setempat akan bekerja sama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI untuk mendata warga lansia.
"Melapor saja ke pejabat setempat," ucap Ahok.
Nenek Tompel, salah satu lansia di Kalijodo (MTVN/Wanda Indana)
Setelah mendapatkan KTP DKI, mantan Bupati Belitung Timur ini membuka kemungkinan, warga lansia untuk tinggal di rusun. Namun, kata dia, jumlah rusun harus diutamakan bagi warga DKI asli.
"Kalau cukup, kami kasih. Nanti takutnya ada yang bohong lagi. Kan susah," ujar Ahok.
Warga lansia yang tak punya KTP DKI kini jadi salah satu masalah dalam penertiban Kalijodo. Seperti yang dialami Yani, 56. Pedagang soto dan gado-gado ini mengaku bingung akan tinggal di mana setelah digusur. Sebab, Yani tak punya KTP DKI Jakarta.
Hal sama dialami Nenek Tompel, 66. Nenek Tompel tinggal mengontrak di kawasan Kalijodo dan mendapat duit dari jualan jamu. Perempuan yang sudah menjanda puluhan tahun ini mengaku bingung, lantaran menjadi tulang punggung keluarga buat anaknya yang masih sekolah.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap memfasilitasi warga Kalijodo berusia lanjut yang tak punya KTP DKI Jakarta, supaya tetap tinggal di Jakarta. Tapi, mereka harus terlebih dahulu mengurus KTP DKI.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjamin kemudahan tersebut. "Kami bisa kasih (KTP DKI)," kata Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/2/2016).
Setiap warga, ujar Ahok, bisa melapor ke petugas kelurahan atau kecamatan setempat untuk mengurus KTP DKI. Nantinya, pejabat setempat akan bekerja sama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI untuk mendata warga lansia.
"Melapor saja ke pejabat setempat," ucap Ahok.
Nenek Tompel, salah satu lansia di Kalijodo (MTVN/Wanda Indana)
Setelah mendapatkan KTP DKI, mantan Bupati Belitung Timur ini membuka kemungkinan, warga lansia untuk tinggal di rusun. Namun, kata dia, jumlah rusun harus diutamakan bagi warga DKI asli.
"Kalau cukup, kami kasih. Nanti takutnya ada yang bohong lagi. Kan susah," ujar Ahok.
Warga lansia yang tak punya KTP DKI kini jadi salah satu masalah dalam penertiban Kalijodo. Seperti yang dialami Yani, 56. Pedagang soto dan gado-gado ini mengaku bingung akan tinggal di mana setelah digusur. Sebab, Yani tak punya KTP DKI Jakarta.
Hal sama dialami Nenek Tompel, 66. Nenek Tompel tinggal mengontrak di kawasan Kalijodo dan mendapat duit dari jualan jamu. Perempuan yang sudah menjanda puluhan tahun ini mengaku bingung, lantaran menjadi tulang punggung keluarga buat anaknya yang masih sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TII)