medcom.id, Jakarta: Pemerintah Kota Jakarta Utara sudah dua kali menggusur permukiman liar di kolong Tol Sedyatmo pada 2006 dan 2007. Namun warga bandel, mereka selalu kembali ke sana.
Di kolong tol warga mendirikan bangunan semipermanen menggunakan bahan seadanya. Bising sudah tentu karena tol yang menghubungkan Pluit-Grogol itu tidak pernah berhenti dilintasi kendaraan.
Belum lagi bicara soal kesehatan lingkungan di kolong tol. Namun, warga tidak kapok tinggal di sana. Kenapa? Jawabannya karena ketidakmampuan mereka meraih tempat tinggal yang lebih layak.
Suasana di kolong Tol Sedyatmo. Foto: MTVN/Wanda Indana
"Ya mau tinggal di mana? Kan ada yang dapat rumah susun, kami kan yang tidak dapat rusun," kata Ita, 45, di kolong Tol Sedyatmo, Jalan Kepanduan I, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Barat, Selasa (1/3/2016).
Pemerintah DKI Jakarta akan kembali memberangus bangunan di kolong Tol Sedyatmo. Pukul 17.00 hari ini merupakan batas waktu bagi warga untuk pindah dari kawasan yang letaknya tak jauh dari Kalijodo itu.
Ita mengaku, bingung akan pindah ke mana. Mengontrak rumah tidak mungkin bagi keluarga ini. Apalagi, suaminya menganggur setelah bangunan di kawasan Kalijodo digusur dua hari lalu.
Suami Ita menjadi juru parkir saat bisnis prostitusi dan minuman keras di Kalijodo masih jaya. "Suami saya sudah tidak ada pekerjaan lagi. Kalijodo sudah digusur," ujar dia.
Pantauan Metrotvnews.com, ratusan rumah di kolong Tol Sedyatmo sudah kosong. Beberapa warga tampak sibuk membongkar dan mengangkut barang-barang rumah tangga ke gerobak, truk, dan angkutan umum yang disewa.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Kota Jakarta Utara sudah dua kali menggusur permukiman liar di kolong Tol Sedyatmo pada 2006 dan 2007. Namun warga bandel, mereka selalu kembali ke sana.
Di kolong tol warga mendirikan bangunan semipermanen menggunakan bahan seadanya. Bising sudah tentu karena tol yang menghubungkan Pluit-Grogol itu tidak pernah berhenti dilintasi kendaraan.
Belum lagi bicara soal kesehatan lingkungan di kolong tol. Namun, warga tidak kapok tinggal di sana. Kenapa? Jawabannya karena ketidakmampuan mereka meraih tempat tinggal yang lebih layak.
Suasana di kolong Tol Sedyatmo. Foto: MTVN/Wanda Indana
"Ya mau tinggal di mana? Kan ada yang dapat rumah susun, kami kan yang tidak dapat rusun," kata Ita, 45, di kolong Tol Sedyatmo, Jalan Kepanduan I, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Barat, Selasa (1/3/2016).
Pemerintah DKI Jakarta akan kembali memberangus bangunan di kolong Tol Sedyatmo. Pukul 17.00 hari ini merupakan batas waktu bagi warga untuk pindah dari kawasan yang letaknya tak jauh dari Kalijodo itu.
Ita mengaku, bingung akan pindah ke mana. Mengontrak rumah tidak mungkin bagi keluarga ini. Apalagi, suaminya menganggur setelah bangunan di kawasan Kalijodo digusur dua hari lalu.
Suami Ita menjadi juru parkir saat bisnis prostitusi dan minuman keras di Kalijodo masih jaya. "Suami saya sudah tidak ada pekerjaan lagi. Kalijodo sudah digusur," ujar dia.
Pantauan
Metrotvnews.com, ratusan rumah di kolong Tol Sedyatmo sudah kosong. Beberapa warga tampak sibuk membongkar dan mengangkut barang-barang rumah tangga ke gerobak, truk, dan angkutan umum yang disewa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)