medcom.id, Jakarta: Siti Aisah bingung, sejak enam bulan lalu anaknya yang berusia 18 tahun, Cahyadi alias Yaya sering bicara sendiri. Berbagai upaya dilakukan untuk mengobati anaknya, mulai dari pengobatan alternatif hingga rawat jalan.
Menurut Aisah, Yaya kerap mengaku mendengar bisikan perempuan yang mengajaknya bicara bahkan pernah menyuruh anaknya membunuh. Ia pun menanyakan asal mula anaknya mengalami kejadian tersebut.
"Katanya dia dibagi obat sama pengamen, karena ketagihan akhirnya dia sering beli sendiri. Sudah tiga kali dia juga mengambil uang saya buat beli obat itu. Saya sempat cari pengamennya, tapi nggak ketemu," katanya kepada Metrotvnews.com di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dr. Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat, Selasa 5 September 2017.
Usai dilakukan pengobatan alternatif, kondisi anaknya justru semakin parah dan sering menyerang. Aisah juga pernah menemukan anaknya mencoba bunuh diri dengan hendak menceburkan diri ke sumur.
"Saya kaget kan jam tiga pagi, saya tanya mau ngapain dia bilang mau mati saja, dia nanya sambil ketawa, 'mati enak nggak ya mah?'," tutur dia.
Aisah merasa, jika terus dirawat di rumah anaknya masih bisa mendapat pasokan obat dari teman-temannya. Khawatir membahayakan keselamatan Yaya, ia pun memutuskan membawa anaknya ke RSJ Grogol sabtu pekan lalu.
Tak hanya Aisah, sejak 14 Agustus 2017 lalu, Masieh juga menitipkan anaknya di RSJ. Masieh mengaku ini merupakan kali kelima ia mengantarkan anaknya, Fikri, rawat inap di rumah sakit jiwa. Sejak lima tahun lalu, Masieh mengaku anak lelakinya yang kini berusia 15 tahun kerap berperilaku aneh.
"Dia takut banget kalau dengar suara ayam. Kadang jam tiga pagi dia bangun, terus kalau ada suara ayam dia ngamuk. Saya jadi takut juga," bebernya di depan bangsal anak dan remaja RSJ Grogol ini.
Masieh menceritakan, ketakutan Fikri bermula usai ia dinyatakan hilang selama dua minggu saat berusia 10 tahun. Fikri yang hilang dari rumahnya di Mampang akhirnya ditemukan di Bekasi. Masieh menduga, Fikri mengalami trauma atau kejadian yang membuatnya takut ayam saat menghilang tersebut.
"Akhirnya saya bawa ke rumah sakit jiwa biar dia lebih stabil. Soalnya kalau di rumah kan tetangga pelihara ayam, jadi dia gampang gelisah," pungkas Masieh.
medcom.id, Jakarta: Siti Aisah bingung, sejak enam bulan lalu anaknya yang berusia 18 tahun, Cahyadi alias Yaya sering bicara sendiri. Berbagai upaya dilakukan untuk mengobati anaknya, mulai dari pengobatan alternatif hingga rawat jalan.
Menurut Aisah, Yaya kerap mengaku mendengar bisikan perempuan yang mengajaknya bicara bahkan pernah menyuruh anaknya membunuh. Ia pun menanyakan asal mula anaknya mengalami kejadian tersebut.
"Katanya dia dibagi obat sama pengamen, karena ketagihan akhirnya dia sering beli sendiri. Sudah tiga kali dia juga mengambil uang saya buat beli obat itu. Saya sempat cari pengamennya, tapi nggak ketemu," katanya kepada Metrotvnews.com di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dr. Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat, Selasa 5 September 2017.
Usai dilakukan pengobatan alternatif, kondisi anaknya justru semakin parah dan sering menyerang. Aisah juga pernah menemukan anaknya mencoba bunuh diri dengan hendak menceburkan diri ke sumur.
"Saya kaget kan jam tiga pagi, saya tanya mau ngapain dia bilang mau mati saja, dia nanya sambil ketawa, 'mati enak nggak ya mah?'," tutur dia.
Aisah merasa, jika terus dirawat di rumah anaknya masih bisa mendapat pasokan obat dari teman-temannya. Khawatir membahayakan keselamatan Yaya, ia pun memutuskan membawa anaknya ke RSJ Grogol sabtu pekan lalu.
Tak hanya Aisah, sejak 14 Agustus 2017 lalu, Masieh juga menitipkan anaknya di RSJ. Masieh mengaku ini merupakan kali kelima ia mengantarkan anaknya, Fikri, rawat inap di rumah sakit jiwa. Sejak lima tahun lalu, Masieh mengaku anak lelakinya yang kini berusia 15 tahun kerap berperilaku aneh.
"Dia takut banget kalau dengar suara ayam. Kadang jam tiga pagi dia bangun, terus kalau ada suara ayam dia ngamuk. Saya jadi takut juga," bebernya di depan bangsal anak dan remaja RSJ Grogol ini.
Masieh menceritakan, ketakutan Fikri bermula usai ia dinyatakan hilang selama dua minggu saat berusia 10 tahun. Fikri yang hilang dari rumahnya di Mampang akhirnya ditemukan di Bekasi. Masieh menduga, Fikri mengalami trauma atau kejadian yang membuatnya takut ayam saat menghilang tersebut.
"Akhirnya saya bawa ke rumah sakit jiwa biar dia lebih stabil. Soalnya kalau di rumah kan tetangga pelihara ayam, jadi dia gampang gelisah," pungkas Masieh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)