medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta PT. Qlue Performa Indonesia melalui aplikasi Qlue lebih selektif menerima laporan warga. Sebab, masih ada laporan warga yang masuk karena rasa tidak suka pada seseorang.
Djarot kerap menemukan aduan warga di Qlue hanya iseng. Tak jarang, laporan karena perasaan subyektif warga. Djarot memperingatkan agar kejadian itu tak terulang. Sebab, si pelapor bisa dilacak melalui aplikasi Qlue.
Baca: Lima Masalah Paling Banyak Dilaporkan Warga Lewat Qlue
"Jangan kemudian, (laporan ke Qlue karena) perasaan subjektif enggak suka sama orang, kami bisa melacak jamnya, tempatnya, Qlue bisa melacak juga," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 4 September 2017.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ob3BQRoN" allowfullscreen></iframe>
Politikus PDI Perjuangan itu meminta pihak Qlue dapat memverifikasi laporan. Sehingga laporan-laporan warga bisa dipilah mana yang perlu diprioritaskan.
"Laporan yang lewat Qlue jangan dilihat dari sisi jumlahnya, tapi kualitas dan substansi laporannya. Itu penting," ucap Djarot.
Sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis Jakarta Smart City, Setiaji, mengatakan, warga yang melaporkan kondisi wilayah melalui aplikasi Qlue kini menurun. Ada penurunan 50 persen dibandingkan saat kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Belum ada data pasti penyebab menurunnya partisipasi masyarakat yang melapor Qlue. Setiaji masih menelusurinya lebih lanjut. "Bisa karena pelayanan sudah membaik sehingga keluhan menurun," tegas Setiaji.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta PT. Qlue Performa Indonesia melalui aplikasi Qlue lebih selektif menerima laporan warga. Sebab, masih ada laporan warga yang masuk karena rasa tidak suka pada seseorang.
Djarot kerap menemukan aduan warga di Qlue hanya iseng. Tak jarang, laporan karena perasaan subyektif warga. Djarot memperingatkan agar kejadian itu tak terulang. Sebab, si pelapor bisa dilacak melalui aplikasi Qlue.
Baca:
Lima Masalah Paling Banyak Dilaporkan Warga Lewat Qlue
"Jangan kemudian, (laporan ke Qlue karena) perasaan subjektif enggak suka sama orang, kami bisa melacak jamnya, tempatnya, Qlue bisa melacak juga," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 4 September 2017.
Politikus PDI Perjuangan itu meminta pihak Qlue dapat memverifikasi laporan. Sehingga laporan-laporan warga bisa dipilah mana yang perlu diprioritaskan.
"Laporan yang lewat Qlue jangan dilihat dari sisi jumlahnya, tapi kualitas dan substansi laporannya. Itu penting," ucap Djarot.
Sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis Jakarta Smart City, Setiaji, mengatakan, warga yang melaporkan kondisi wilayah melalui aplikasi Qlue kini menurun. Ada penurunan 50 persen dibandingkan saat kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Belum ada data pasti penyebab menurunnya partisipasi masyarakat yang melapor Qlue. Setiaji masih menelusurinya lebih lanjut. "Bisa karena pelayanan sudah membaik sehingga keluhan menurun," tegas Setiaji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)