Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menyosialisasikan pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur. Sodetan tersebut untuk mengendalikan banjir di area Jakarta Timur.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan sosialisasi tersebut merupakan tahap awal persiapan. Pemprov DKI akan melakukan pendataan awal lokasi pembangunan, melakukan konsultasi publik rencana pembangunan, serta penyiapan dan pengumuman penetapan lokasi.
"Dengan pembangunan sodetan Kali Ciliwung diharapkan mampu mengurangi beban banjir puncak dengan pengalihan debit air sebesar 60 m³ per detik ke Kanal Banjir Timur," kata Riza di hadapan perwakilan warga RW 04 Kelurahan Bidara Cina, Jakarta, Jumat, 24 Juli 2020.
Sodetan tersebut diklaim dapat mengendalikan dampak banjir di wilayah rawan genangan di Jakarta Timur. Khususnya daerah Kebon Manggis, Kampung Melayu, dan Bidara Cina. Sodetan ini juga bisa berdampak pada pengendalian banjir di beberapa daerah Jakarta Selatan seperti Manggarai, Bukit Duri, dan Kebon Baru yang terlintasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.
Pembangunan sodetan Kali Ciliwung merupakan tindak lanjut Surat Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Nomor PW.03.02-Ay/939 pada 9 Maret 2020 soal permohonan informasi perkembangan penetapan lokasi pembangunan. Rencana pembangunan disusun BBWSCC Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca: Normalisasi Kali Ciliwung Ditargetkan 1,5 Km Tahun Ini
Kepala BBWSCC Bambang Hidayah mengatakan normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 1,5 kilometer (km) akan dimulai pada tahun ini. Program itu terkendala pembebasan lahan.
"Di daerah Pejaten Timur dan Istiqlal," kata Bambang di Balai Kota Jakarta, Senin, 24 Februari 2020.
Bambang menuturkan pembebasan lahan untuk sodetan Kali Ciliwung masih menunggu penentuan lokasi (penlok) dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pembebasan lahan untuk melanjutkan pembangunan sodetan Sungai Ciliwung ke KBT. Progres pembangunan sodetan Ciliwung mencapai 600 meter dari total sepanjang 1,26 km.
Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menyosialisasikan pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur. Sodetan tersebut untuk mengendalikan banjir di area Jakarta Timur.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan sosialisasi tersebut merupakan tahap awal persiapan. Pemprov DKI akan melakukan pendataan awal lokasi pembangunan, melakukan konsultasi publik rencana pembangunan, serta penyiapan dan pengumuman penetapan lokasi.
"Dengan pembangunan sodetan Kali Ciliwung diharapkan mampu mengurangi beban banjir puncak dengan pengalihan debit air sebesar 60 m³ per detik ke Kanal Banjir Timur," kata Riza di hadapan perwakilan warga RW 04 Kelurahan Bidara Cina, Jakarta, Jumat, 24 Juli 2020.
Sodetan tersebut diklaim dapat mengendalikan dampak banjir di wilayah rawan genangan di Jakarta Timur. Khususnya daerah Kebon Manggis, Kampung Melayu, dan Bidara Cina. Sodetan ini juga bisa berdampak pada pengendalian banjir di beberapa daerah Jakarta Selatan seperti Manggarai, Bukit Duri, dan Kebon Baru yang terlintasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.
Pembangunan sodetan Kali Ciliwung merupakan tindak lanjut Surat Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Nomor PW.03.02-Ay/939 pada 9 Maret 2020 soal permohonan informasi perkembangan penetapan lokasi pembangunan. Rencana pembangunan disusun BBWSCC Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca: Normalisasi Kali Ciliwung Ditargetkan 1,5 Km Tahun Ini
Kepala BBWSCC Bambang Hidayah mengatakan normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 1,5 kilometer (km) akan dimulai pada tahun ini. Program itu terkendala pembebasan lahan.
"Di daerah Pejaten Timur dan Istiqlal," kata Bambang di Balai Kota Jakarta, Senin, 24 Februari 2020.
Bambang menuturkan pembebasan lahan untuk sodetan Kali Ciliwung masih menunggu penentuan lokasi (penlok) dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pembebasan lahan untuk melanjutkan pembangunan sodetan Sungai Ciliwung ke KBT. Progres pembangunan sodetan Ciliwung mencapai 600 meter dari total sepanjang 1,26 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)