medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berjanji mengurus Pekerja Harian Lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta yang sempat bermasalah. Ahok berjanji akan memperjuangkan kontrak sekitar 14 PHL itu.
"Saya belum dapat laporan. Tapi prinsipnya kalau kerja bagus semua pasti diperpanjang," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 16 Februari 2017.
Ahok menerangkan dana anggaran PHL sudah masuk ke dalam APBD DKI. Setiap PHL akan diberi kontrak setahun. Selanjutnya, otomatis diperpanjang dengan sejumlah catatan.
"Berdasarkan peraturan APBD, semua PPSU (Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum) kontraknya cuma setahun. Kalau dia bagus, ya diperpanjang," kata Ahok.
Januari lalu, sekitar 14 PHL mengadu kepada Ahok karena kontraknya tidak diperpanjang. Koordinator PHL tersebut, Suadji, mengatakan mereka tiba-tiba tak diluluskan dengan alasan tak jelas.
"Padahal, malam tahun barunya kami sudah disuruh kerja semua. Kami masuk piket, tapi tiba-tiba kami dibilang tidak lulus," kata Suadji, Rabu 18 Januari lalu.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berjanji mengurus Pekerja Harian Lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta yang sempat bermasalah. Ahok berjanji akan memperjuangkan kontrak sekitar 14 PHL itu.
"Saya belum dapat laporan. Tapi prinsipnya kalau kerja bagus semua pasti diperpanjang," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 16 Februari 2017.
Ahok menerangkan dana anggaran PHL sudah masuk ke dalam APBD DKI. Setiap PHL akan diberi kontrak setahun. Selanjutnya, otomatis diperpanjang dengan sejumlah catatan.
"Berdasarkan peraturan APBD, semua PPSU (Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum) kontraknya cuma setahun. Kalau dia bagus, ya diperpanjang," kata Ahok.
Januari lalu, sekitar 14 PHL mengadu kepada Ahok karena kontraknya tidak diperpanjang. Koordinator PHL tersebut, Suadji, mengatakan mereka tiba-tiba tak diluluskan dengan alasan tak jelas.
"Padahal, malam tahun barunya kami sudah disuruh kerja semua. Kami masuk piket, tapi tiba-tiba kami dibilang tidak lulus," kata Suadji, Rabu 18 Januari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)