medcom.id, Jakarta: Setelah tergusur, kehidupan puluhan warga Pasar Ikan dan Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, semakin memprihatinkan. Mereka tinggal di bangunan cagar budaya sambil berharap bantuan. Namun, bantuan yang dikirim untuk mereka salah sasaran.
Fatimah, 38, salah seorang warga Pasar Ikan, menuturkan bantuan terus mengalir ke kampung Luar Batang, kampung sebelah Kampung Pasar Ikan. Padahal, warga Luar Batang tidak digusur.
"Kenapa mereka (warga Luar Batang) yang dapat bantuan? Padahal kami yang digusur," kata Fatimah kepada Metrotvnews.com di Kampung Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (19/4/2016).
Fatimah mengatakan, dia dan puluhan warga Pasar Ikan yang masih bertahan harus datang ke Kampung Luar Batang mencari bantuan. Namun, perempuan enam anak ini jarang mendapat sisa bantuan.
"Saya sudah minta ke mereka. Mereka bilang tidak ada, sudah habis, ini (bantuan) untuk perjuangan. Saya enggak ngerti perjuangan apa. Saya cuma minta nasi doang, tapi mereka enggak kasih," ujarnya.
Tiba-tiba dari kejauhan seorang ibu-ibu berlari-lari sembari berteriak. Wanita yang mengenakan jilbab hijau tua itu menenteng kantong plastik mendekati Metrotvnews.com. Dia mengaku belum makan seharian.
"Kurang ajar mereka itu. Saya kelaparan belum dapat nasi bungkus, mereka (warga Luar Batang) dapat makanan banyak, sembako banyak, mereka enggak digusur, saya yang digusur, saya seperti gembel ngemis-ngemis gini," teriak Sofiah.
Sofiah menegaskan, yang terkena gusuran adalah warga RT 11 RW 04 Pasar Ikan. Dia tambah heran, mengapa warga Luar Batang tidak menyalurkan bantuan kepada warga Pasar Ikan.
"Apa-apa Luar Batang, padahal mereka tidak digusur. Rumah saya sudah rata dengan tanah enggak diperhatikan. Saya bilang ke mereka (warga Luar Batang), 'Makan itu nasi bungkus, semoga rumah lu juga digusur," kata Sofiah sembari menghela nafas.
medcom.id, Jakarta: Setelah tergusur, kehidupan puluhan warga Pasar Ikan dan Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, semakin memprihatinkan. Mereka tinggal di bangunan cagar budaya sambil berharap bantuan. Namun, bantuan yang dikirim untuk mereka salah sasaran.
Fatimah, 38, salah seorang warga Pasar Ikan, menuturkan bantuan terus mengalir ke kampung Luar Batang, kampung sebelah Kampung Pasar Ikan. Padahal, warga Luar Batang tidak digusur.
"Kenapa mereka (warga Luar Batang) yang dapat bantuan? Padahal kami yang digusur," kata Fatimah kepada
Metrotvnews.com di Kampung Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (19/4/2016).
Fatimah mengatakan, dia dan puluhan warga Pasar Ikan yang masih bertahan harus datang ke Kampung Luar Batang mencari bantuan. Namun, perempuan enam anak ini jarang mendapat sisa bantuan.
"Saya sudah minta ke mereka. Mereka bilang tidak ada, sudah habis, ini (bantuan) untuk perjuangan. Saya enggak ngerti perjuangan apa. Saya cuma minta nasi doang, tapi mereka enggak kasih," ujarnya.
Tiba-tiba dari kejauhan seorang ibu-ibu berlari-lari sembari berteriak. Wanita yang mengenakan jilbab hijau tua itu menenteng kantong plastik mendekati
Metrotvnews.com. Dia mengaku belum makan seharian.
"Kurang ajar mereka itu. Saya kelaparan belum dapat nasi bungkus, mereka (warga Luar Batang) dapat makanan banyak, sembako banyak, mereka enggak digusur, saya yang digusur, saya seperti gembel ngemis-ngemis gini," teriak Sofiah.
Sofiah menegaskan, yang terkena gusuran adalah warga RT 11 RW 04 Pasar Ikan. Dia tambah heran, mengapa warga Luar Batang tidak menyalurkan bantuan kepada warga Pasar Ikan.
"Apa-apa Luar Batang, padahal mereka tidak digusur. Rumah saya sudah rata dengan tanah enggak diperhatikan. Saya bilang ke mereka (warga Luar Batang), 'Makan itu nasi bungkus, semoga rumah lu juga digusur," kata Sofiah sembari menghela nafas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)