Warga menawarkan jasa mereka menjadi joki 3 in 1 bagi mobil yang akan melintas Kawasan Mobil Berpenumpang 3 orang atau Lebih. MI/Adam Dwi
Warga menawarkan jasa mereka menjadi joki 3 in 1 bagi mobil yang akan melintas Kawasan Mobil Berpenumpang 3 orang atau Lebih. MI/Adam Dwi

Hasil Evaluasi Uji Coba Penghapusan 3 in 1

Deny Irwanto • 14 April 2016 19:13
medcom.id, Jakarta: Penghapusan 3 in 1 selama delapan hari berdampak pada peningkatan volume kendaraan di jalan protokol. Selama masa uji coba kemacetan parah terjadi di Jalan Jenderal Sudirman.
 
Kepala Bidang Manajeman Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Priyanto mengatakan, evaluasi awal disimpulkan terjadi peningkatan kemacetan sebanyak 24,35 persen. Semenetara kemacetan di jalan kolektor menurun.
 
"Evaluasi terakhir juga diketahui masyarakat yang menggunakan angkutan umum meningkat lima persen," kata Priyanto, Kamis (14/4/2016).
 
Sebagai perbandingan, jumlah penumpang TransJakarta di Koridor 1 hanya 61.959 penumpang per hari. Sedangkan pada uji coba penghapusan 3 in 1 tahap I (5-8 April) naik jadi 68.060 per hari, dan tahap II‎ (11-13 April) naik 65.519 penumpang per hari.
 
Hal yang sama juga terjadi di koridor 9, penumpang yang biasanya berjumlah 35.595 orang. Saat uji coba tahap I naik menjadi 40.664 per hari dan tahap II mencapai 40.122 penumpang per hari.
 
Waktu tempuh kendaraan saat uji coba penghapusan 3 in 1 pada 11 April dari Bundaran Senayan menuju Medan Merdeka Barat sekitar 26 menit (7,84 kilometer) dengan rata kecepatan 18,09 kilometer per jam. Sementara khusus untuk 12 April waktu tempuh 23 menit ‎ dengan rata-rata kecepatan 20,45 kilometer per jam.
 
Upaya yang dilakukan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di antaranya melakukan rekayasa lalu lintas, memasang rambu pengalihan jalur alternatif dan merekayasa lampu lalu lintas yang berhubungan dengan kawasan 3 in 1.
 
"Untuk penghapusan 3 in 1 sendiri sudah tersosialisasikan dengan baik, terbukti dari 90 persen dari 4.300 warga yang ikut survey mengaku mengetahui uji coba tersebut," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan