Jakarta: Keberadaan transportasi massal moda raya terpadu (MRT) disebut bisa menumbuhkan solidaritas sosial masyarakat Indonesia. Keberadaan MRT memunculkan sikap saling menghormati dan menghargai sesama penumpang agar tercipta suasana yang aman dan nyaman.
"Macet berkurang, solidaritas sosial berupa sikap saling menghargai dan menghormati sesama pengguna pun muncul," ujar Calon Anggota Legislatif Dapil DKI Jakarta III dari Partai NasDem, Karna Brata Lesmana, Selasa, 9 April 2019.
Karna menjajal MRT dari Stasiun Haji Nawi hingga ke Stasiun Dukuh Atas. Selama perjalanan, ia merasakan kenyamanan dan keamanan. Tarif yang diberlakukan pun tidak terlalu mahal dan masih terjangkau.
"Saya yakin banyak warga DKI Jakarta yang akan memilih MRT karena lebih cepat, nyaman, dan terjangkau. Mereka akan beralih dari kendaraan pribadi," katanya.
Karna senang melihat sikap penumpang MRT. Penumpang berusia muda yang telah duduk lebih dahulu tak segan-segan memberikan kursinya kepada penumpang lain yang berusia lanjut, termasuk anak-anak. "Ini sikap yang patut dibanggakan, " ujarnya.
Ia berharap keberadaan MRT dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jakarta dan kawasan lainnya. Untuk itu, ia meminta masyarakat tetap menjaga MRT dan merawatnya dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"MRT adalah era baru transportasi massal di Indonesia. Saya berharap kita semua bisa menjaga dan merawatnya dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tertib saat keluar masuk kendaraan," kata Karna.
Baca: MRT Perlu Merangkul Warga Perumahan
Presiden Joko Widodo meresmikan fase pertama pembangunan MRT pada 24 Maret 2019. Ratangga, nama beken MRT, ini mulai dioperasikan secara komersil mulai 1 April.
Terdapat 13 stasiun yang telah beroperasi di fase pertama ini. Tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/GbmLyXyN" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Keberadaan transportasi massal moda raya terpadu (MRT) disebut bisa menumbuhkan solidaritas sosial masyarakat Indonesia. Keberadaan MRT memunculkan sikap saling menghormati dan menghargai sesama penumpang agar tercipta suasana yang aman dan nyaman.
"Macet berkurang, solidaritas sosial berupa sikap saling menghargai dan menghormati sesama pengguna pun muncul," ujar Calon Anggota Legislatif Dapil DKI Jakarta III dari Partai NasDem, Karna Brata Lesmana, Selasa, 9 April 2019.
Karna menjajal MRT dari Stasiun Haji Nawi hingga ke Stasiun Dukuh Atas. Selama perjalanan, ia merasakan kenyamanan dan keamanan. Tarif yang diberlakukan pun tidak terlalu mahal dan masih terjangkau.
"Saya yakin banyak warga DKI Jakarta yang akan memilih MRT karena lebih cepat, nyaman, dan terjangkau. Mereka akan beralih dari kendaraan pribadi," katanya.
Karna senang melihat sikap penumpang MRT. Penumpang berusia muda yang telah duduk lebih dahulu tak segan-segan memberikan kursinya kepada penumpang lain yang berusia lanjut, termasuk anak-anak. "Ini sikap yang patut dibanggakan, " ujarnya.
Ia berharap keberadaan MRT dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jakarta dan kawasan lainnya. Untuk itu, ia meminta masyarakat tetap menjaga MRT dan merawatnya dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"MRT adalah era baru transportasi massal di Indonesia. Saya berharap kita semua bisa menjaga dan merawatnya dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tertib saat keluar masuk kendaraan," kata Karna.
Baca: MRT Perlu Merangkul Warga Perumahan
Presiden Joko Widodo meresmikan fase pertama pembangunan MRT pada 24 Maret 2019. Ratangga, nama beken MRT, ini mulai dioperasikan secara komersil mulai 1 April.
Terdapat 13 stasiun yang telah beroperasi di fase pertama ini. Tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
