Metromini 640 rute Pasar Minggu-Tanah Baru tersaingi dengan beroperasi bus TransJakarta rute Pasar Minggu-Tanah Baru. Foto: Metrotvnews.com/Arga Sumantri
Metromini 640 rute Pasar Minggu-Tanah Baru tersaingi dengan beroperasi bus TransJakarta rute Pasar Minggu-Tanah Baru. Foto: Metrotvnews.com/Arga Sumantri

Metromini Belum Tergiur Gabung TransJakarta

Gana Buana • 29 April 2017 10:12
medcom.id, Jakarta: Meski Kopaja dan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) mulai merasakan keuntungan bergabung dengan TransJakarta, para pemilik Metromini masih belum tergiur untuk bergabung dalam integrasi jasa layanan transportasi bersama Trans-Jakarta.
 
Azas Tigor Nainggolan, salah satu pemilik usaha Metromini, contohnya. Ia bersama sejumlah pemilik Metromini lainnya mengaku masih enggan menyambut tawaran bermitra dengan TransJakarta.
 
"Salah satunya karena mekanisme perjanjian antara kedua belah pihak belum dijelaskan secara rinci. Belum ada penjelasan tentang mekanisme kemitraannya seperti apa dari pihak Trans-Jakarta," ungkap Azas, kemarin.

Ia menjelaskan, saat ini kepengurusan Metromini sudah dibubarkan. Karena itu, untuk bermitra dengan PT Transportasi Jakarta, pemilik metromini harus mendaftarkan diri secara pribadi.
 
Namun, untuk bergabung dengan perusahaan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta itu ternyata tak semudah yang dibayangkan. TransJakarta mensyaratkan pihaknya untuk menyiapkan sedikitnya Rp100 juta sebagai modal awal.
 
"Rp75 juta untuk uang muka dan Rp25 juta sebagai setoran awal untuk membayar gaji sopir dan biaya perawatan. Jumlah ini tentunya terlalu besar buat pemilik," kata Azas.
 
Padahal, lanjut dia, hingga kini perhitungan besaran keuntungan yang bakal didapat pengusaha Metromini dari kemitraan itu belum pernah dibahas. Pengusaha hanya tahu sopir mendapatkan bayaran per kilometer tanpa tahu berapa besaran yang diterima pengusaha.
 
"Pengusaha harus berpikir ulang untuk setuju bermitra dengan PT TransJakarta. Harusnya disampaikan di awal juga permasalahan ini," lanjut dia.
 
Para pengusaha, sambung Azas, juga keberatan dengan syarat pembelian minibus metromini harus dilakukan melalui TransJakarta. Para pengusaha ingin mereka sendiri yang membeli langsung dari penjualnya. Hal itu dirasa akan lebih murah jika dibandingkan membeli lewat Trans-Jakarta.
 
"Sebetulnya TransJakarta mau bangun sistem atau mau jualan bus, sih? Dibuat sederhana saja, kasih spesifikasi busnya ke kami biar kami cari sendiri sesuai dengan kriteria yang dibuat. Jangan dibuat rumitlah," imbuh dia.
 
Segera meluncur
 
Saat dihubungi, petugas Humas PT Transportasi Jakarta Wibowo menyampaikan pihaknya telah menerima pendaftaran integrasi dari sekitar 100 pengusaha Metromini.
 
Kesiapan para pengusaha itu bahkan sudah 100% sehingga dalam waktu dekat integrasi TransJakarta dengan metromini segera terwujud. "Soal integerasi ini tidak ada masalah apa-apa, bahkan sebentar lagi bakal dipublikasikan," kata Bowo.
 
Ia mengakui para pemilik Metromini itu memang diwajibkan menyetor uang muka sebesar Rp75 juta. Nantinya, kerja sama itu dijalankan dengan sistem rupiah per kilometer berbasis trayek sehingga trayek bisa dipindahkan sesuai dengan penugasan dari manajemen PT Transportasi Jakarta.
 
"Untuk rute akan kita susun ulang serta skema pembayarannya ialah rupiah per kilometer," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan