medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat resmi mengoperasikan 18 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) baru. Fasilitas kesehatan yang menghabiskan total anggaran Rp257,9 miliar itu sudah bisa dimanfaatkan masyarakat.
Satu di antara 18 bangunan puskemas yang diresmikan Rabu 4 Oktober 2017 itu berada di Jalan Kembangan Raya, Kecamatan Kembankan, Jakarta Barat. Lokasinya tak jauh dari kompleks perkantoran wali kota Jakarta Barat.
Pengamatan Metrotvnews.com, bangunan tiga lantai itu tampak megah layaknya rumah sakit. Gedung sudah dilengkapi lift. Suhu gedung pun tak terasa pengap lantaran setiap sudut ruangan dilengkapi pendingin udara. Ruang tunggu pasien juga dilengkapi beberapa layar televisi.
Puskesmas Kembangan diketahui punya puluhan poliklinik yang peralatannya diboyong dari gedung lama di Jalan H. Sa’aba, Meruya Selatan, Jakarta Barat. Begitu masuk, pasien bisa langsung mengambil nomor antrean pada layar elektronik. Layar tersebut akan menunjukan pilihan keluhan penyakit maupun konsultasi dokter.
"Kami sebenarnya sudah buka bertahap sejak 4 September 2017 dan seluruh poliklinik saat ini sudah bisa difungsikan," kata penanggung jawab UKM Puskesmas Kembangan Arinda kepada Metrotvnews.com, Jumat 6 Oktober 2017.
Arinda mengatakan, proses pembangunan Puskemas Kembangan sudah selesai. Tak ada lagi pekerja hilir mudik membawa material bangunan. Hanya saja, kata dia, proses pengerjaan di beberapa titik, seperti lahan parkir, masih akan dilanjutkan.
"Kami baru satu bulan berjalan, kenyamanan parkir mungkin masih belum baik," ucap dia.
Lahan parkir di Puskemas Kembangan yang buka non-stop 24 jam ini memang tergolong sempit. Lahan itu didominasi sepeda motor. Semantara pasien yang membawa kendaraan roda empat harus rela mencari lahan parkir di luar Puskesmas.
"Kami sudah berkirim surat kepada dinas kesehatan untuk diminta pelebaran, karena gedung sebelah juga masih milik Pemda," kata Arinda.
Pasien Puskemas, Nurul, 46, merasa lebih nyaman dengan kondisi gedung yang dibangun pada awal 2016 itu. Menurut dia, gedung hanya perlu ditambah rambu penunjuk ruangan.
"Suasananya cukup baik, tidak sumpek. Tapi saya masih bingung cari ruangan, soalnya belum ada plang penanda," kata Nurul.
Gubenur Djarot meresmikan 18 puskesmas dan 2 rumah sakit umum daerah (RSUD) tipe D Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Peresmian dilakukan di Puskesmas Keramat Jati Jakarta Timur.
"Kesemuanya untuk mewujudkan apa yang sudah dijanjikan oleh pak Jokowi (eks mantan gubernur DKI) dan pak Basuki (mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama) pada 2012 hingga masa akhir 2017, maka seluruh janji-janji itu termasuk visi misi itu harus kita tuntaskan," kata Djarot, Rabu 4 Sepetember 2017.
Seluruh fasilitas kesehatan yang dibangun baru maupun renovasi menjadi program unggulan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2013-2017. Djarot mengatakan, penuntasan program merupakan komitmen Pemprov DKI untuk mendukung pelayanan kesehatan perorangan yang optimal, preventif, kuratif dan rehabilitatif, dan dapat diselesaikan tepat waktu.
"Sebagai unit layanan kesehatan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya berharap para kepala RSUD dan puskesmas beserta jajarannya harus memiliki komitmen mewujudkan program Jakarta Sehat," ujar mantan Wali Kota Blitar itu.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat resmi mengoperasikan 18 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) baru. Fasilitas kesehatan yang menghabiskan total anggaran Rp257,9 miliar itu sudah bisa dimanfaatkan masyarakat.
Satu di antara
18 bangunan puskemas yang diresmikan Rabu 4 Oktober 2017 itu berada di Jalan Kembangan Raya, Kecamatan Kembankan, Jakarta Barat. Lokasinya tak jauh dari kompleks perkantoran wali kota Jakarta Barat.
Pengamatan
Metrotvnews.com, bangunan tiga lantai itu tampak megah layaknya rumah sakit. Gedung sudah dilengkapi lift. Suhu gedung pun tak terasa pengap lantaran setiap sudut ruangan dilengkapi pendingin udara. Ruang tunggu pasien juga dilengkapi beberapa layar televisi.
Puskesmas Kembangan diketahui punya puluhan poliklinik yang peralatannya diboyong dari gedung lama di Jalan H. Sa’aba, Meruya Selatan, Jakarta Barat. Begitu masuk, pasien bisa langsung mengambil nomor antrean pada layar elektronik. Layar tersebut akan menunjukan pilihan keluhan penyakit maupun konsultasi dokter.
"Kami sebenarnya sudah buka bertahap sejak 4 September 2017 dan seluruh poliklinik saat ini sudah bisa difungsikan," kata penanggung jawab UKM Puskesmas Kembangan Arinda kepada
Metrotvnews.com, Jumat 6 Oktober 2017.
Arinda mengatakan, proses pembangunan Puskemas Kembangan sudah selesai. Tak ada lagi pekerja hilir mudik membawa material bangunan. Hanya saja, kata dia, proses pengerjaan di beberapa titik, seperti lahan parkir, masih akan dilanjutkan.
"Kami baru satu bulan berjalan, kenyamanan parkir mungkin masih belum baik," ucap dia.
Lahan parkir di Puskemas Kembangan yang buka non-stop 24 jam ini memang tergolong sempit. Lahan itu didominasi sepeda motor. Semantara pasien yang membawa kendaraan roda empat harus rela mencari lahan parkir di luar Puskesmas.
"Kami sudah berkirim surat kepada dinas kesehatan untuk diminta pelebaran, karena gedung sebelah juga masih milik Pemda," kata Arinda.
Pasien Puskemas, Nurul, 46, merasa lebih nyaman dengan kondisi gedung yang dibangun pada awal 2016 itu. Menurut dia, gedung hanya perlu ditambah rambu penunjuk ruangan.
"Suasananya cukup baik, tidak sumpek. Tapi saya masih bingung cari ruangan, soalnya belum ada plang penanda," kata Nurul.
Gubenur Djarot meresmikan 18 puskesmas dan 2 rumah sakit umum daerah (RSUD) tipe D Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Peresmian dilakukan di Puskesmas Keramat Jati Jakarta Timur.
"Kesemuanya untuk mewujudkan apa yang sudah dijanjikan oleh pak Jokowi (eks mantan gubernur DKI) dan pak Basuki (mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama) pada 2012 hingga masa akhir 2017, maka seluruh janji-janji itu termasuk visi misi itu harus kita tuntaskan," kata Djarot, Rabu 4 Sepetember 2017.
Seluruh fasilitas kesehatan yang dibangun baru maupun renovasi menjadi program unggulan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2013-2017. Djarot mengatakan, penuntasan program merupakan komitmen Pemprov DKI untuk mendukung pelayanan kesehatan perorangan yang optimal, preventif, kuratif dan rehabilitatif, dan dapat diselesaikan tepat waktu.
"Sebagai unit layanan kesehatan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya berharap para kepala RSUD dan puskesmas beserta jajarannya harus memiliki komitmen mewujudkan program Jakarta Sehat," ujar mantan Wali Kota Blitar itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)