medcom.id, Jakarta: Pemeran Nusantara Expo 2017 diserbu ratusan warga dalam tiga hari terakhir. Mereka sengaja datang demi mencari identitas yang sah sebagai warga negara Indonesia.
Berbekal dokumen kartu keluarga dan Surat Keterangan (Suket), ratusan warga menyemut di stan Direktorat Jendral Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri.
Satu per satu mereka dengan jeli melihat jejeran kartu identitas yang tercetak dan diletakkan mengurut sesuai abjad. Raut wajah penuh harap pun terpancar dari mereka.
Ada yang bahagia dan ada pula yang kecewa. Syamsul warga Jakarta ini mengaku kesal karena sedari pagi tak menemukan namanya tercetak dalam KTP-el.
"Kemarin saya sudah kesini ambil nomor antrean, ternyata belum ada," katanya kepada Metrotvnews.com di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu 21 Oktober 2017.
Sementara itu, Saut pria asal Kalimantan Timur sudah dua tahun menggantungkan identitas resminya dari Suket. Sejak Kamis lalu ia rela meluangkan waktu kerjanya demi mendapatkan kartu identitas elektronik. Nasibnya lebih beruntung, KTP-el miliknya resmi tercetak berserta KTP-el milik sang istri.
Ia tak membayangkan berapa biaya yang harus dihabiskan hanya untuk sekedar KTP-el jika harus bolak-balik ke Kalimantan. Sementara, ia bekerja di Bogor.
"Saya sudah dua tahun pegang Suket. Mau ngurus apa-apa susah. Masa iya saya harus bolak-balik ke Kalimantan. Udah Rp 4 juta buat biaya pesawatnya saja," ujar Saut.
Ia lega perjuangannya dari Bogor ke TMII diterpa panas dan hujan terbayar sudah. Kini, ia bisa leluasa mengurus segala macam dokumen setelah resmi memegang KTP-el.
"Habis ini mau langsung ngurus Akad rumah," beber dia.
Ekspresi kegembiraan pun diluapkan Beni pria asal Bogor. Perjuangannya mendapat identitas yang sah dari negara tercapai. Alasan blanko kosong itulah yang selalu diucapkan setiap ia menghadap ke Disdukcapil setempat.
Satu tahun sejak perekaman dirinya belum mendapatkan KTP-el. Berkali-kali diombang-ambing petugas Disdukcapil dirinya tak menyerah.
"Terus dari cibinong lempar lagi ke kecamatan, memang prosesnya agak berbelit-belit cuma saya ikutin alurnya," imbuh dia.
Perjuangannya berbuah manis. KTP-el yang ditunggu-tunggu akhirnya jadi juga. "Seneng banget setahun menunggu gimana sih. Setelah nggak ada kejelasan Alhamdulilah," tandasnya.
medcom.id, Jakarta: Pemeran Nusantara Expo 2017 diserbu ratusan warga dalam tiga hari terakhir. Mereka sengaja datang demi mencari identitas yang sah sebagai warga negara Indonesia.
Berbekal dokumen kartu keluarga dan Surat Keterangan (Suket), ratusan warga menyemut di stan Direktorat Jendral Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri.
Satu per satu mereka dengan jeli melihat jejeran kartu identitas yang tercetak dan diletakkan mengurut sesuai abjad. Raut wajah penuh harap pun terpancar dari mereka.
Ada yang bahagia dan ada pula yang kecewa. Syamsul warga Jakarta ini mengaku kesal karena sedari pagi tak menemukan namanya tercetak dalam KTP-el.
"Kemarin saya sudah kesini ambil nomor antrean, ternyata belum ada," katanya kepada Metrotvnews.com di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu 21 Oktober 2017.
Sementara itu, Saut pria asal Kalimantan Timur sudah dua tahun menggantungkan identitas resminya dari Suket. Sejak Kamis lalu ia rela meluangkan waktu kerjanya demi mendapatkan kartu identitas elektronik. Nasibnya lebih beruntung, KTP-el miliknya resmi tercetak berserta KTP-el milik sang istri.
Ia tak membayangkan berapa biaya yang harus dihabiskan hanya untuk sekedar KTP-el jika harus bolak-balik ke Kalimantan. Sementara, ia bekerja di Bogor.
"Saya sudah dua tahun pegang Suket. Mau ngurus apa-apa susah. Masa iya saya harus bolak-balik ke Kalimantan. Udah Rp 4 juta buat biaya pesawatnya saja," ujar Saut.
Ia lega perjuangannya dari Bogor ke TMII diterpa panas dan hujan terbayar sudah. Kini, ia bisa leluasa mengurus segala macam dokumen setelah resmi memegang KTP-el.
"Habis ini mau langsung ngurus Akad rumah," beber dia.
Ekspresi kegembiraan pun diluapkan Beni pria asal Bogor. Perjuangannya mendapat identitas yang sah dari negara tercapai. Alasan blanko kosong itulah yang selalu diucapkan setiap ia menghadap ke Disdukcapil setempat.
Satu tahun sejak perekaman dirinya belum mendapatkan KTP-el. Berkali-kali diombang-ambing petugas Disdukcapil dirinya tak menyerah.
"Terus dari cibinong lempar lagi ke kecamatan, memang prosesnya agak berbelit-belit cuma saya ikutin alurnya," imbuh dia.
Perjuangannya berbuah manis. KTP-el yang ditunggu-tunggu akhirnya jadi juga. "Seneng banget setahun menunggu gimana sih. Setelah nggak ada kejelasan Alhamdulilah," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(Des)