"Masa ada tiang bekas gitu di tengah jalan, terus kan di situ (Rasuna Said) juga ada jalur lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek," kata anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Lukmanul Hakim saat dihubungi, Sabtu, 24 Oktober 2020.
Hakim gerah melihat tiang setengah jadi itu belum dibongkar. Dia menilai kenyamanan pengendara di sekitar Senayan dan Rasuna Said juga terganggu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Pemprov DKI Cari Solusi Singkirkan Tiang Proyek Monorel
Dia mendukung penuh jika tiang tersebut dibongkar. Namun, dia mengingatkan Pemprov DKI untuk mengetahui lebih dulu duduk perkara tiang itu sampai terbengkalai.
"Harus di cek dulu ini (proyek) punya siapa. Intinya kalau pengembang tidak bertanggung jawab, bongkar. Tapi biayanya jangan dari Pemprov DKI,” tutur dia.
Pemprov DKI, kata dia, tidak boleh sampai merugi gegara membongkar tiang tersebut. Rencana pembongkaran juga harus dikoordinasikan dengan pengembang dan pemerintah pusat.
“Jangan main bongkar terus cabut malah ganti rugi, nanti jadi masalah baru," tegas Hakim.
Proyek monorel mangkrak sejak 2004 dan masih menyisakan tiang pancang di beberapa lokasi. Tiang-tiang tersebut tak terpakai kendati ada proyek pembangunan LRT Jabodebek.
(OGI)