medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana mencopot Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah DKI, Ika Lestari Aji. Ika dicopot karena diduga ikut bermain dalam kasus pembelian lahan di Cengkareng Barat, Jakarta Barat yang sedang bermasalah.
"Kita akan copot dia (Ika)! Mungkin besok," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (30/6/2016).
Ahok menerangkan, pencopotan Ika bermula dari kecurigaannya pada Januari 2016. Saat itu, Ika membawa uang Rp9,6 miliar yang disebut sebagai uang terima kasih dari pembelian lahan 4,6 hektare (ha) di Cengkareng. Dalam percakapannya, Ika menawari Ahok uang tersebut.
"Ibu Ika nawarin duit nyogok saya. Bilangnya dari Kepala Bidang. Bu Ika-nya belagak ketakutan. Sampai berani mau halus-halus. Dia pikir saya demen duit," ujar Ahok.
Ahok berang dan meminta uang itu disetor ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mantan Bupati Belitung Timur ini juga meminta Ika untuk menyelidiki sumber uang terima kasih tersebut. "Saya langsung pikir ada yang enggak beres. Aku enggak demen duit, demen ribut iya," tegas dia.
Tanah milik Pemprov DKI Jakarta di Cengkareng Barat, Jakbar, bersebelahan dengan tanah sengketa. Foto: MTVN/Wanda Indana
Sementara Ika menerangkan uang yang dia dapat berasal dari bawahannya, Kepala Bidang Pembangunan Perumahan Dinas Perumahan DKI, Sukmana. Sukmana juga bertugas sebagai ketua tim dari Dinas Perumahan DKI yang membeli lahan di Cengkareng pada November 2015 dengan nilai Rp648 miliar.
"Saya dapat laporan dari Kabid, terus saya lapor pimpinan uangnya," kata Ika kepada Metrotvnews.com, kemarin.
Namun ternyata belakangan, lahan yang dibeli Dinas Perumahan DKI untuk pembangunan rusun itu adalah lahan Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI. Sukmana pun sudah dicopot dari jabatannya. Tapi Ika tak menampik saat ditanya alasan pencopotan Sukmana karena lahan Cengkareng. "Karena kinerja," kata Ika.
Warga Kampung Pulo mengundi kepemilikan kamar Rusunawa ke Dinas Perumahan di Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, Senin (8/6/2015). Foto: MI/Galih Pradipta
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana mencopot Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah DKI, Ika Lestari Aji. Ika dicopot karena diduga ikut bermain dalam kasus pembelian lahan di Cengkareng Barat, Jakarta Barat yang sedang bermasalah.
"Kita akan copot dia (Ika)! Mungkin besok," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (30/6/2016).
Ahok menerangkan, pencopotan Ika bermula dari kecurigaannya pada Januari 2016. Saat itu, Ika membawa uang Rp9,6 miliar yang disebut sebagai uang terima kasih dari pembelian lahan 4,6 hektare (ha) di Cengkareng. Dalam percakapannya, Ika menawari Ahok uang tersebut.
"Ibu Ika nawarin duit nyogok saya. Bilangnya dari Kepala Bidang. Bu Ika-nya belagak ketakutan. Sampai berani mau halus-halus. Dia pikir saya demen duit," ujar Ahok.
Ahok berang dan meminta uang itu disetor ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mantan Bupati Belitung Timur ini juga meminta Ika untuk menyelidiki sumber uang terima kasih tersebut. "Saya langsung pikir ada yang enggak beres. Aku enggak demen duit, demen ribut iya," tegas dia.
Tanah milik Pemprov DKI Jakarta di Cengkareng Barat, Jakbar, bersebelahan dengan tanah sengketa. Foto: MTVN/Wanda Indana
Sementara Ika menerangkan uang yang dia dapat berasal dari bawahannya, Kepala Bidang Pembangunan Perumahan Dinas Perumahan DKI, Sukmana. Sukmana juga bertugas sebagai ketua tim dari Dinas Perumahan DKI yang membeli lahan di Cengkareng pada November 2015 dengan nilai Rp648 miliar.
"Saya dapat laporan dari Kabid, terus saya lapor pimpinan uangnya," kata Ika kepada Metrotvnews.com, kemarin.
Namun ternyata belakangan, lahan yang dibeli Dinas Perumahan DKI untuk pembangunan rusun itu adalah lahan Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI. Sukmana pun sudah dicopot dari jabatannya. Tapi Ika tak menampik saat ditanya alasan pencopotan Sukmana karena lahan Cengkareng. "Karena kinerja," kata Ika.
Warga Kampung Pulo mengundi kepemilikan kamar Rusunawa ke Dinas Perumahan di Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, Senin (8/6/2015). Foto: MI/Galih Pradipta
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)