medcom.id, Jakarta: Hening. Seluruh siswa SMK Negeri 1 Jakarta duduk di bangku masing-masing. Mereka siap-siap mengikuti ujian. Ini hari kedua para siswa mengikuti Ujian Nasional.
Sekitar pukul 07.25 WIB guru-guru dan panitia ujian sekolah tiba-tiba terlihat grasak-grusuk. Beberapa dari mereka mondar-mandir mencari panitia ujian yang tak nongol di pendopo sekolah. "RI satu mau ke sini," bisik seorang panitia ujian kepada penjaga piket.
Sejurus kemudian, mobil Mercedes-Benz S600 Pullman Guard berwarna hitam dikawal ketat mobil kepolisian tiba di depan sekolah, Jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat. Seluruh panitia dan guru berdiri berjejer menyambut kedatangan Presiden Jokowi di gerbang sekolah.
Begitu rombongan Jokowi masuk, pintu gerbang langsung ditutup. Pewarta tertahan dan tak dapat memasuki area sekolah. "Nanti mengganggu yang sedang ujian," kata Paspampres, Selasa (14/4/2015).
Tak banyak basa-basi, Jokowi yang ditemani Mendikbud Anies Baswedan dan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) langsung memasuki salah satu ruang kelas untuk meninjau jalannya UN 2015 berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT). Hanya 10 menit, Jokowi lantas beranjak ke luar kelas.
"Kita sudah lihat semuanya, kita tak mau ganggu siswa sudah mulai ujian. Saya ingin melihat di lapangan anak-anak kesiapannya seperti apa," kata Jokowi.
Jokowi, Anies, dan Ahok beserta rombongan mengarah ke pintu gerbang sekolah. Tak mau ketinggalan kesempatan, mereka langsung diserbu oleh para guru yang ingin berfoto-foto. Setelah beberapa jepretan. "Sudah ya, sudah," kata Jokowi.
Jokowi, Anies, dan Ahok langsung menemui para pewarta untuk wawancara singkat. Namun, guru-guru masih terlihat heboh, meminta hasil jepretan kepada para pewarta. "Mbak, ada foto kita-kita enggak? Kami minta dong. Kirim ya lewat bluetooth," pinta seorang guru kepada salah satu wartawan media online di lokasi.
Guru-guru sumringah dapat bertemu dan berfoto dengan orang nonor satu di Indonesia itu. "Senang juga. Artinya mereka ada perhatian sama SMK 1," tutur seorang guru SMK 1, Aminah, kepada Metrotvnews.com.
Pihak sekolah tak merasa terganggu dengan kedatangan rombongan Jokowi. "Enggak (terganggu), kan kami yang di luar tadi tidak mengawasi. Cuma mengalihkan perhatian sesaat saja," ujar Aminah.
Aminah berharap kunjungan Jokowi tak hanya sekadar formalitas. "Mudah-mudahan bukan sekadar formalitas, tetapi ada follow up ke depannya untuk memajukan pendidikan, terutama SMK 1," jelasnya.
Seperti diberitakan, sebanyak 7,3 juta siswa SMA sederajat di seluruh Indonesia mengikuti UN 2015. UNI diselenggarakan tanggal 13-15 April. Sebangak 585 sekolah terverifikasi mengikuti UN berbasis komputer.
medcom.id, Jakarta: Hening. Seluruh siswa SMK Negeri 1 Jakarta duduk di bangku masing-masing. Mereka siap-siap mengikuti ujian. Ini hari kedua para siswa mengikuti Ujian Nasional.
Sekitar pukul 07.25 WIB guru-guru dan panitia ujian sekolah tiba-tiba terlihat grasak-grusuk. Beberapa dari mereka mondar-mandir mencari panitia ujian yang tak nongol di pendopo sekolah. "RI satu mau ke sini," bisik seorang panitia ujian kepada penjaga piket.
Sejurus kemudian, mobil Mercedes-Benz S600 Pullman Guard berwarna hitam dikawal ketat mobil kepolisian tiba di depan sekolah, Jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat. Seluruh panitia dan guru berdiri berjejer menyambut kedatangan Presiden Jokowi di gerbang sekolah.
Begitu rombongan Jokowi masuk, pintu gerbang langsung ditutup. Pewarta tertahan dan tak dapat memasuki area sekolah. "Nanti mengganggu yang sedang ujian," kata Paspampres, Selasa (14/4/2015).
Tak banyak basa-basi, Jokowi yang ditemani Mendikbud Anies Baswedan dan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) langsung memasuki salah satu ruang kelas untuk meninjau jalannya UN 2015 berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT). Hanya 10 menit, Jokowi lantas beranjak ke luar kelas.
"Kita sudah lihat semuanya, kita tak mau ganggu siswa sudah mulai ujian. Saya ingin melihat di lapangan anak-anak kesiapannya seperti apa," kata Jokowi.
Jokowi, Anies, dan Ahok beserta rombongan mengarah ke pintu gerbang sekolah. Tak mau ketinggalan kesempatan, mereka langsung diserbu oleh para guru yang ingin berfoto-foto. Setelah beberapa jepretan. "Sudah ya, sudah," kata Jokowi.
Jokowi, Anies, dan Ahok langsung menemui para pewarta untuk wawancara singkat. Namun, guru-guru masih terlihat heboh, meminta hasil jepretan kepada para pewarta. "Mbak, ada foto kita-kita enggak? Kami minta dong. Kirim ya lewat bluetooth," pinta seorang guru kepada salah satu wartawan media online di lokasi.
Guru-guru sumringah dapat bertemu dan berfoto dengan orang nonor satu di Indonesia itu. "Senang juga. Artinya mereka ada perhatian sama SMK 1," tutur seorang guru SMK 1, Aminah, kepada Metrotvnews.com.
Pihak sekolah tak merasa terganggu dengan kedatangan rombongan Jokowi. "Enggak (terganggu), kan kami yang di luar tadi tidak mengawasi. Cuma mengalihkan perhatian sesaat saja," ujar Aminah.
Aminah berharap kunjungan Jokowi tak hanya sekadar formalitas. "Mudah-mudahan bukan sekadar formalitas, tetapi ada follow up ke depannya untuk memajukan pendidikan, terutama SMK 1," jelasnya.
Seperti diberitakan, sebanyak 7,3 juta siswa SMA sederajat di seluruh Indonesia mengikuti UN 2015. UNI diselenggarakan tanggal 13-15 April. Sebangak 585 sekolah terverifikasi mengikuti UN berbasis komputer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)