medcom.id, Jakarta: Kartu Jakarta Pintar (KJP) menjadi program primadona dalam survei yang dilaksanakan Skala Survei Indonesia (SSI). Sebanyak 29,1 persen warga menyukai program KJP yang diusung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
"Banyak warga yang menyukai pemberian KJP. Kemudian mereka menyukai pendidikan gratis sebesar 7,1 persen," kata Direktur Eksekutif SSI Abdul Hakim di Gado-Gado Boplo, Jakarta Pusat, Minggu (23/10/2016).
Tiga program paling disukai warga setelah KJP dan pendidikan gratis ialah pelayanan kesehatan gratis sebesar 7 persen dan program dan kali bersih sebesar 5,8 persen. Kemudian sebanyak 3,9 persen menyukai program pembangunan perbaikan jalan dan pemberian Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Ahok-Djarot menganggarkan sekitar Rp2,7 triliun di 2016 untuk pemberian KJP. Anggaran ini sdah termasuk pemberian beasiswa Rp18 juta per tahun kepada sekitar 600 mahasiswa Jakarta pemilik Kartu Jakarta Mahasiswa Unggulan (KJMU).
Sementara program Ahok-Djarot yang paling tidak disukai ialah adanya penggusuran sebesar 24,1 persen, reklamasi 3,1 persen dan kemacetan sebesar 2,9 persen. Ahok merelokasi sejumlah daerah di atas jalur hijau dan kawasan rentan banjir.
Beberapa di antaranya seperti Kampung Pulo, Bukit Duri, Kalijodo, Pasar Ikan dan Rawa Jati. Namun semuanya dipindahkan ke sejumlah rusun di Ibu Kota seperti Rusun Rawa Bebek, Jakarta Barat dan Rusun Marunda, Jakarta Utara.
Survei SSI ini dilaksanakan pada enam wilayah di DKI Jakarta termasuk Kepulauan Seribu dengan pengumpulan data sejak tanggal 6-11 Oktober. Peneliti menggunakan multistage random sampling kepada 800 responden dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
medcom.id, Jakarta: Kartu Jakarta Pintar (KJP) menjadi program primadona dalam survei yang dilaksanakan Skala Survei Indonesia (SSI). Sebanyak 29,1 persen warga menyukai program KJP yang diusung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
"Banyak warga yang menyukai pemberian KJP. Kemudian mereka menyukai pendidikan gratis sebesar 7,1 persen," kata Direktur Eksekutif SSI Abdul Hakim di Gado-Gado Boplo, Jakarta Pusat, Minggu (23/10/2016).
Tiga program paling disukai warga setelah KJP dan pendidikan gratis ialah pelayanan kesehatan gratis sebesar 7 persen dan program dan kali bersih sebesar 5,8 persen. Kemudian sebanyak 3,9 persen menyukai program pembangunan perbaikan jalan dan pemberian Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Ahok-Djarot menganggarkan sekitar Rp2,7 triliun di 2016 untuk pemberian KJP. Anggaran ini sdah termasuk pemberian beasiswa Rp18 juta per tahun kepada sekitar 600 mahasiswa Jakarta pemilik Kartu Jakarta Mahasiswa Unggulan (KJMU).
Sementara program Ahok-Djarot yang paling tidak disukai ialah adanya penggusuran sebesar 24,1 persen, reklamasi 3,1 persen dan kemacetan sebesar 2,9 persen. Ahok merelokasi sejumlah daerah di atas jalur hijau dan kawasan rentan banjir.
Beberapa di antaranya seperti Kampung Pulo, Bukit Duri, Kalijodo, Pasar Ikan dan Rawa Jati. Namun semuanya dipindahkan ke sejumlah rusun di Ibu Kota seperti Rusun Rawa Bebek, Jakarta Barat dan Rusun Marunda, Jakarta Utara.
Survei SSI ini dilaksanakan pada enam wilayah di DKI Jakarta termasuk Kepulauan Seribu dengan pengumpulan data sejak tanggal 6-11 Oktober. Peneliti menggunakan multistage random sampling kepada 800 responden dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)