medcom.id, Jakarta: Terseretnya artis dalam kasus prostitusi menimbulkan tanda tanya. Bagaimana seorang artis yang punya kehidupan cukup mapan mau menjadi `wanita panggilan`.
Sosiolog Ahmad Chusairi menyebutkan, faktor gaya hidup mewah merupakan alasan utama seorang artis rela menjadi pekerja seks komersial (psk).
"Bisa jadi faktor ekonomi dan gaya hidup mewah menjadi alasan utamanya, ya kita harus tanya langsung ke subjeknya biar jelas kenapa dia jadi psk," ungkap pengamat sosial Ahmad Chusairi saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Kamis (4/6/2015).
Subjek ini, lanjutnya, menganggap bahwa dengan menjadi PSK bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkan uang yang banyak dan mudah untuk memenuhi kebutuhanya.
Memang bisnis porstitusi bukanlah hal yang baru, fenomena sosial ini sudah terjadi sangat lama terjadi. Ahmad menambahkan, ada beberapa cara agar dapat meredam fenoma sosial ini. "Kita harus meningkatkan kesejahteraan sosial dan memberikan pengajararan supaya berjalan sesuai norma yang berlaku," pungkasnya.
Jumat, 8 Mei, polisi menangkap RA dan artis AA. Keduanya diciduk di sebuah hotel bintang lima di kawasan Jakarta Selatan. Menurut pengakuan RA, artis atau model yang berada di bawah naungannya akan dilepas dengan harga Rp80 juta hingga Rp200 juta per tiga jam.
Berbagai kalangan disebutkan menggunakan jasa RA untuk dapat 'menikmati' artis-artis yang dikelolanya, mulai dari pengusaha, pejabat, hingga anggota dewan.
Beberapa barang bukti diamankan petugas, seperti uang tunai Rp45 juta, dua pakaian dalam dan satu unit HP Blackberry Q5. Tersangka RA dikenakan pasal 296 dan 506 KUHP dengan ancaman hukuman 1 tahun empat bulan. (Anggi Tondi M)
medcom.id, Jakarta: Terseretnya artis dalam kasus prostitusi menimbulkan tanda tanya. Bagaimana seorang artis yang punya kehidupan cukup mapan mau menjadi `wanita panggilan`.
Sosiolog Ahmad Chusairi menyebutkan, faktor gaya hidup mewah merupakan alasan utama seorang artis rela menjadi pekerja seks komersial (psk).
"Bisa jadi faktor ekonomi dan gaya hidup mewah menjadi alasan utamanya, ya kita harus tanya langsung ke subjeknya biar jelas kenapa dia jadi psk," ungkap pengamat sosial Ahmad Chusairi saat berbincang dengan
Metrotvnews.com, Kamis (4/6/2015).
Subjek ini, lanjutnya, menganggap bahwa dengan menjadi PSK bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkan uang yang banyak dan mudah untuk memenuhi kebutuhanya.
Memang bisnis porstitusi bukanlah hal yang baru, fenomena sosial ini sudah terjadi sangat lama terjadi. Ahmad menambahkan, ada beberapa cara agar dapat meredam fenoma sosial ini.
"Kita harus meningkatkan kesejahteraan sosial dan memberikan pengajararan supaya berjalan sesuai norma yang berlaku," pungkasnya.
Jumat, 8 Mei, polisi menangkap RA dan artis AA. Keduanya diciduk di sebuah hotel bintang lima di kawasan Jakarta Selatan. Menurut pengakuan RA, artis atau model yang berada di bawah naungannya akan dilepas dengan harga Rp80 juta hingga Rp200 juta per tiga jam.
Berbagai kalangan disebutkan menggunakan jasa RA untuk dapat 'menikmati' artis-artis yang dikelolanya, mulai dari pengusaha, pejabat, hingga anggota dewan.
Beberapa barang bukti diamankan petugas, seperti uang tunai Rp45 juta, dua pakaian dalam dan satu unit HP Blackberry Q5. Tersangka RA dikenakan pasal 296 dan 506 KUHP dengan ancaman hukuman 1 tahun empat bulan. (Anggi Tondi M)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)