Jakarta: Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya telah meresmikan 30 kamera tilang elektronik atau e-TLE mobile. Kamera itu akan selalu dibawa personel patroli, baik di dalam mobil, helm, dan badan.
"Nah ini anggota yang melaksanakan patroli, harus kita latih terus untuk dia terbiasa menggunakan kamera yang ada pada badannya, helmnya, mobilnya," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, 25 Maret 2021.
Menurut Sambodo, pelatihan itu bertujuan membuat pelanggaran-pelanggaran yang tertangkap kamera e-TLE mobile itu menjadi jelas. Hasil berupa video atau foto itu bisa memenuhi unsur-unsur pelanggaran yang dijadikan sebagai bukti.
Baca: Tilang Elektronik Bikin Pengguna Jalan di Lamongan Resah
"Misalnya dia mau menindak orang yang melanggar tanda larangan berhenti misalnya letter S, ya dia harus memosisikan helmnya ketika menengok si mobil itu ada di bawah letter S sehingga ketika hasil rekaman itu dibawa ke back office bisa menjadi bukti bahwa telah terjadi sebuah pelanggaran," ungkap Sambodo.
Pelatihan dilakukan sekitar satu sampai dua minggu. Dia berharap anggota semakin luwes menggunakan kamera itu.
"Sehingga hasil video rekaman yang didapat dari e-TLE mobile ini betul-betul berkualitas menjadi alat bukti untuk sebuah penegakkan hukum," ujar dia.
Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran meresmikan 30 kamera e-TLE mobile itu pada Sabtu, 20 Maret 2021. Kamera portabel itu diuji coba pada 27-28 Maret 2021.
Kamera e-TLE mobile akan menyasar pengendara yang mengemudi melebihi batas kecepatan, menerobos lampu merah, berpindah lajur tanpa memberi isyarat atau ugal-ugalan, melawan arah, kebut-kebutan, dan sepeda motor berknalpot bising. Polisi patroli menggunakan e-TLE mobile di jalan yang belum terpasang kamera e-TLE statis.
Jakarta: Direktorat
Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya telah meresmikan 30 kamera
tilang elektronik atau e-TLE mobile. Kamera itu akan selalu dibawa personel patroli, baik di dalam mobil, helm, dan badan.
"Nah ini anggota yang melaksanakan patroli, harus kita latih terus untuk dia terbiasa menggunakan kamera yang ada pada badannya, helmnya, mobilnya," kata Dirlantas
Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, 25 Maret 2021.
Menurut Sambodo, pelatihan itu bertujuan membuat pelanggaran-pelanggaran yang tertangkap kamera e-TLE mobile itu menjadi jelas. Hasil berupa video atau foto itu bisa memenuhi unsur-unsur pelanggaran yang dijadikan sebagai bukti.
Baca:
Tilang Elektronik Bikin Pengguna Jalan di Lamongan Resah
"Misalnya dia mau menindak orang yang melanggar tanda larangan berhenti misalnya
letter S, ya dia harus memosisikan helmnya ketika menengok si mobil itu ada di bawah
letter S sehingga ketika hasil rekaman itu dibawa ke
back office bisa menjadi bukti bahwa telah terjadi sebuah pelanggaran," ungkap Sambodo.
Pelatihan dilakukan sekitar satu sampai dua minggu. Dia berharap anggota semakin luwes menggunakan kamera itu.
"Sehingga hasil video rekaman yang didapat dari e-TLE mobile ini betul-betul berkualitas menjadi alat bukti untuk sebuah penegakkan hukum," ujar dia.
Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran meresmikan 30 kamera e-TLE mobile itu pada Sabtu, 20 Maret 2021. Kamera portabel itu diuji coba pada 27-28 Maret 2021.
Kamera e-TLE mobile akan menyasar pengendara yang mengemudi melebihi batas kecepatan, menerobos lampu merah, berpindah lajur tanpa memberi isyarat atau ugal-ugalan, melawan arah, kebut-kebutan, dan sepeda motor berknalpot bising. Polisi patroli menggunakan e-TLE mobile di jalan yang belum terpasang kamera e-TLE statis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
