medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2012 tentang Kendaraan yang salah satu pasalnya menyatakan izin operasional lima bus Mercedes-Benz yang dihibahkan dari Tahir Foundation kepada Pemprov DKI tidak lolos standarisasi. Sedangkan, bus rmerk Weicai asal Tiongkok justru mendapat izin dan lolos standar di Kemenhub.
Salah satu standarisasi yang tercantum dalam PP yang disebutkan Ahok terkait bobot kendaraan atau bus. Sesuai PP, bus yang dapat beroperasi harus di atas 24 ton. Keberatan itu pun sudah disampaikan Ahok saat menerima Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono di Balai Kota, Jakarta pusat, Jumat (30/1/2015).
"Dia bilang sumbangan bus Mercy gak sesuai spesifikasi, masa Marcedez bikin bus enggak sesuai spesifikasi, yang buatan China, Weicai sesuai speksifikasi. Cuma gara-gara beratnya lebih ringan. Karena PP mengatakan beratnya mesti di atas 24 ton, ini Marcedez 18 ton, lebih ringan makin baik dong, dia bilang enggak sesuai PP, makanya saya ngamuk, saya kesel," ketus Ahok.
Ahok pun mengaku curiga ada pihak yang disuap untuk menggagalkan penggunaan mobil Mercedez-Benz dan mengimpor bus dari Tiongkok lagi. Padahal, kualitas bus asal negeri tirai bambu sudah diketahui berkualitas buruk.
"Maka saya bilang kalau gitu kalau anda bilang ini (Mercedes-Benz) enggak lulus berarti ada yang menyuap anda kalau Weicai bisa lulus, saya bilang. Saya bilang blak-blakan ini. Nah, kita ingin perbaiki ini, tapi kalau mau perbaiki kita harus duduk bersama," tukasnya.
Dikatakan Ahok, akibat belum keluarnya izin operasional bus pabrikan Eropa, dirinya menahan impor bus Weicai dari Tiongkok. Sebab, Ahok ingin masyarakat DKI harus mendapatkan kualitas bus yang lebih baik lagi dibanding bus yang sudah ada saat ini yakni buatan Tiongkok.
"Saya katakan, saya tahan dimarahi semua orang Jakarta, menahan bus tingkat. Saya bisa impor, itu buatan china yang Weicai itu, anda mau seribu pun dia datangi. Saya nahan, saya ingin Jakarta dapat kualitas yang paling baik," tukasnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu pun berencana meminta Kemenhub untuk merubah PP tersebut. Sebab, PP itu sudah tak relevan lagi untuk digunakan khususnya di ibu kota. "Saya bilang kalau kitab suci, percaya enggak percaya kita harus ikut, enggak boleh kita ubah. Lah, PP apapun ubah dong, jangan aneh-aneh dong," tandas Ahok.
Seperti diketahui, lima bus tingkat Marcedez-Benz itu rencananya akan tiba tiba 10 Desember 2014 lalu dan beroperasi di kawasan bebas sepeda motor, yakni sepanjang Jalan MH Thamrin sampai Medan Merdeka Barat. Bus itu akan digunakan untuk memfasilitasi para pengendara motor yang ingin ke wilayah larangan bermotor. Karena izin operasional bus tak kunjung keluar, Pemprov DKI terpaksa mengandalkan lima bus tingkat pariwisata City Tour Jakarta, dan bus Transjakarta untuk para pengendara motor.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2012 tentang Kendaraan yang salah satu pasalnya menyatakan izin operasional lima bus Mercedes-Benz yang dihibahkan dari Tahir Foundation kepada Pemprov DKI tidak lolos standarisasi. Sedangkan, bus rmerk Weicai asal Tiongkok justru mendapat izin dan lolos standar di Kemenhub.
Salah satu standarisasi yang tercantum dalam PP yang disebutkan Ahok terkait bobot kendaraan atau bus. Sesuai PP, bus yang dapat beroperasi harus di atas 24 ton. Keberatan itu pun sudah disampaikan Ahok saat menerima Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono di Balai Kota, Jakarta pusat, Jumat (30/1/2015).
"Dia bilang sumbangan bus Mercy gak sesuai spesifikasi, masa Marcedez bikin bus enggak sesuai spesifikasi, yang buatan China, Weicai sesuai speksifikasi. Cuma gara-gara beratnya lebih ringan. Karena PP mengatakan beratnya mesti di atas 24 ton, ini Marcedez 18 ton, lebih ringan makin baik dong, dia bilang enggak sesuai PP, makanya saya ngamuk, saya kesel," ketus Ahok.
Ahok pun mengaku curiga ada pihak yang disuap untuk menggagalkan penggunaan mobil Mercedez-Benz dan mengimpor bus dari Tiongkok lagi. Padahal, kualitas bus asal negeri tirai bambu sudah diketahui berkualitas buruk.
"Maka saya bilang kalau gitu kalau anda bilang ini (Mercedes-Benz) enggak lulus berarti ada yang menyuap anda kalau Weicai bisa lulus, saya bilang. Saya bilang blak-blakan ini. Nah, kita ingin perbaiki ini, tapi kalau mau perbaiki kita harus duduk bersama," tukasnya.
Dikatakan Ahok, akibat belum keluarnya izin operasional bus pabrikan Eropa, dirinya menahan impor bus Weicai dari Tiongkok. Sebab, Ahok ingin masyarakat DKI harus mendapatkan kualitas bus yang lebih baik lagi dibanding bus yang sudah ada saat ini yakni buatan Tiongkok.
"Saya katakan, saya tahan dimarahi semua orang Jakarta, menahan bus tingkat. Saya bisa impor, itu buatan china yang Weicai itu, anda mau seribu pun dia datangi. Saya nahan, saya ingin Jakarta dapat kualitas yang paling baik," tukasnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu pun berencana meminta Kemenhub untuk merubah PP tersebut. Sebab, PP itu sudah tak relevan lagi untuk digunakan khususnya di ibu kota. "Saya bilang kalau kitab suci, percaya enggak percaya kita harus ikut, enggak boleh kita ubah. Lah, PP apapun ubah dong, jangan aneh-aneh dong," tandas Ahok.
Seperti diketahui, lima bus tingkat Marcedez-Benz itu rencananya akan tiba tiba 10 Desember 2014 lalu dan beroperasi di kawasan bebas sepeda motor, yakni sepanjang Jalan MH Thamrin sampai Medan Merdeka Barat. Bus itu akan digunakan untuk memfasilitasi para pengendara motor yang ingin ke wilayah larangan bermotor. Karena izin operasional bus tak kunjung keluar, Pemprov DKI terpaksa mengandalkan lima bus tingkat pariwisata City Tour Jakarta, dan bus Transjakarta untuk para pengendara motor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LOV)